Juni 2023, Kesejahteran Petani di Sulteng Meningkat

  • Whatsapp
Kepala BPS Sulteng Simon Sapary menyampaikan rilis BPS periode Juni 2023. Foto: Istimewa

Palu, PaluEkspres.com – Kesejahteraan petani di Sulawesi Tengah (Sulteng) pada periode Bulan Juni 2023 mengalami peningkatan. Hal itu tergambar dari Nilai Tukar Petani (NTP) yang dirilis BPS pada Senin (3/7/2023).

Kepala BPS Provinsi Sulteng Drs. Simon Sapary, M.Sc melalui video conference melaporkan  bahwa NTP di Sulteng pada periode Juni 2023 mencapai 105,30 poin, meningkat sebesar 2,22 persen dibanding NTP pada Mei 2023 yang mencapai 103,22 poin.

“Sangat disyukuri, nilai tukar petani mengalami kenaikan dan trendnya terus meningkat,” kata Simon Sapary.

Ia menjelaskan, angka NTP dari lima subsektor, hampir seluruhnya mengalami kenaikan. Kecuali Subsektor Perikanan yang terkontraksi. Perubahannya sebesar 1,14 persen bila membandingkan NTP Perikanan di periode Juni 2023 yang mencapai 104,34  poin dengan NTP Perikanan pada bulan Mei 2023 sebesar 105,55 poin.

“Perikanan tangkap cukup memberikan pengaruh signifikan terhadap penurunan NTP Subsektor Perikanan yaitu sebesar 1,17 persen, sedangkan Pembudidaya 0,74 persen,” ujarnya.

Lain halnya untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR), pada periode ini memberi pengaruh sangat signifikan terhadap kenaikan NTP di Sulteng. Kenaikannya mencapai 3,47 persen karena NTPR di bulan Juni 2023 sebesar 108,85 poin, dibanding bulan sebelumnya yang hanya 105,20 poin.

Hortikultura (NTPH)  juga memberi kontribusi terhadap kenaikan NTP periode Juni 2023. Yaitu, sebesar 1,64 persen,  di mana  pada bulan Juni 2023 mencapai 113,04  poin sedangkan di bulan sebelumnya tercatat 111,22 poin.

Disusul Tanaman Pangan (NTPP)  meningkat 1,16 persen karena pada Juni 2023 NTPH mencapai  97,54  poin, dibanding periode sebelumnya tercatat 96,42 poin.

Terakhir, NTP Peternakan (NTPT)  meningkat 0,97 persen, di mana pada Juni 2023 NTPT mencapai 104,72 poin, sedangkan pada Mei 2023 sebesar 103,72  poin.     

Ia menambahkan, meski NTP di subsektor Perikanan mengalami kontraksi kontraksi cukup besar namun angka NTP nya masih di atas 100 poin. Lain halnya NTP Subsektor Holtikultura, mengalami kenaikan tapi angka NTP nya masih di bawah 100 poin.     

Untuk diketahui, nilai tukar petani pangan merupakan indikator kesejahteraan petani. Dalam mengukur tingkat kesejahteraan petani, instrumen yang digunakan salah satunya adalah Nilai Tukar Petani (NTP). Peningkatan NTP mengindikasi terjadinya peningkatan kesejahteraan petani, begitu juga sebaliknya.

NTP berkaitan dengan daya beli petani dalam hal membiayai kebutuhan rumah tangganya. Jika pendapatan petani lebih besar dari kenaikan harga produksi pertanian dan berdampak pada daya belinya, hal ini akan mengindentikasi bahwa kemampuan petani menjadi lebih baik atau terjadi kenaikan pendapatannya. (bid/paluekspres)

Pos terkait