Parigi Moutong, PaluEkspres.com – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Parigi Moutong, Noor Wachida Prihartini, S. Tombolotutu berharap, tidak ada lagi calo darah di Daerah itu.
Bahkan, oknum yang diduga sebagai calo darah tersebut, sering menggunakan nama PMI dalam memuluskan tindakan yang tidak terpuji tersebut.
Oleh karena itu, pemerintah daerah setempat kata dia, tengah mengembangkan aplikasi satu darah melalui Bappelitbangda Parimo, Dinas Kesehatan, dan Rumah Sakit Umum Daerah Anuntaloko Parigi.
“Sistem akomodasi terpadu donor darah, dimana kami berharap aplikasi ini dapat menjadi solusi atas pemenuhan kebutuhan darah yang sangat signifikan di daerah ini.” ujarnya.
Menurutnya, saat ini banyak terjadi penyimpangan dan penurunan moral serta nilai nilai kemanusiaan di masyarakat. Karena memperjual belikan darah kepada orang lain.
Bahkan, menjadikan jual beli darah itu sebagai mata pencaharian. Dengan begitu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak ada lagi calo darah di Kabupaten Parigi Moutong yang dilakukan oleh orang orang yang tidak bertanggungjawab tersebut.
“Untuk itu, kami mengajak kepada segenap masyarakat di daerah ini, agar senantiasa mengikuti dan melakukan aksi donor darah dengan menjadi donor darah sukarela yang aktif bagi saudara, teman, serta seluruh masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Adanya aplikasi satu darah tersebut kedepanya kata dia, dapat memudahkan dalam hal keterpenuhan stok darah bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Jadi kita itu bisa memenuhi stok darah perwilayah, misalnya di Rumah Sakit Moutong ada, Tinombo, dan Rumah Sakit Parigi juga ada stok darah, dan ini sangat memudahkan. Karena, darah yang dibutuhkan itu, sesuai wilayahnya,” jelasnya
Sehingga, dengan adanya aplikasi satu darah ini, dugaan jual beli darah tersebut dapat teratasi dengan sendirinya.”Kemudian, untuk stok darah perwilayah kami targetkan minimal 3 ribu kantong darah, karena kami menggunakan kuota,” ujarnya. (asw)
