Indeks Inklusi Keuangan Sulteng Masih di Bawah Nasional, Begini Strategi OJK Mendongkraknya

  • Whatsapp
OJK Sulteng menggelar Jurnalis Update, Sabtu (28/10/2023) di Luwuk Banggai. Foto: Abidin

Luwuk, PaluEkspres.com – Indeks inklusi keuangan Sulawesi Tengah (Sulteng) masih berada di bawah rata-rata nasional. Sesuai data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulteng, Indeks Inklusi Keuangan Sulteng masih berada di angka 78,44 persen. Sementara Indeks Inklusi Keuangan nasional berada di angka 85,10 persen.

“Sulteng masih di bawah rata-rata nasional. Makanya, di dua hari ini kita melaksanakan Bulan Inklusi Keuangan, harapannya untuk mencapai target inklusi keuangan nasional sebesar 90 persen,” kata Kepala Bagian Pengawasan LJK Kantor OJK Sulteng, Andri Arsasi pada kegiatan Jurnalis Update yang dilaksanakan OJK Provinsi Sulteng, Sabtu (28/10/2023) di Luwuk Banggai.

Pada kegiatan Jurnalis Update yang diikuti 7 wartawan dari Kota Palu serta 4 wartawan lokal dari Luwuk Banggai tersebut, Andri menjelaskan bahwa provinsi yang tercatat angka indeks inklusi keuangannya tertinggi secara nasional adalah DKI Jakarta.

“Jakarta berada di atas rata rata nasional karena masyarakatnya sudah sangat paham terkait dengan peran dan pemanfaatan produk perbankan,” kata Andri.

Ia berharap, melalui kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2023 yang dipusatkan pelaksanaannya di Luwuk Banggai ini, amanat Perpres Nomor 114 Tahun 2020 (SNKI) terkait dengan peningkatan tingkat Inklusi Keuangan Indonesia sebesar 90 persen pada akhir tahun 2024, Roadmap SNLKI 2021-2025 terkait peningkatan Literasi Keuangan bisa tercapai.

“Jadi dua hari ini, kita melaksanakan kegaiatan Bulan Inklusi Keuangan 2023, harapannya untuk mencapai target inklusi keuangan tadi,” ujarnya.

Diharapkan melalui kegiatan-kegiatan edukasi yang terfokus dan terarah tersebut lanjutnya, maka OJK dapat mendorong peringkat literasi dan inklusi keuangan sebesar 3 persen tiap tahunnya di setiap daerah di Indonesia.  Strategi yang dilaksanakan oleh OJK untuk mewujudkanya adalah melalui pencanangan strategi kegiatan edukasi dan literasi keuangan yang berfokus pada golongan ibu rumah tangga (IRT), UMKM, pemuda, dan Daerah 3T.

Namun bagi Andri, target inklusi keuangan sebesar 3 persen tiap tahunnya di setiap daerah di Indonesia, termasuk di Sulteng sendiri bisa tercapai jika dari sisi perbankan sudah kuat. Begitupula  dari sisi produk pemasarannya. Bila kedua hal itu mendukung, maka secara perlahan-lahan indeks inklusi keuangan akan terdongkrak. “Kecuali jika banknya pasif dan kurang melakukan inovasi sehingga dia susah jualan. Tapi seharusnya bank lain juga bisa mengambil share yang belum  diisi oleh bank lain,” kata Andri.

Pos terkait