NAGANO, JEPANG, PALUEKSPRES.COM – Monyet salju di Lembah Jigokudani, Prefektur Nagano, menjadi daya tarik utama wisatawan selama musim dingin. Kawanan primata ini dikenal dengan kebiasaannya berendam di pemandian air panas alami untuk melawan suhu ekstrem yang bisa mencapai minus belasan derajat Celsius.
Setiap tahun, ratusan wisatawan domestik dan mancanegara datang ke Taman Monyet Salju Jigokudani untuk menyaksikan langsung perilaku unik makaka Jepang (Macaca fuscata) yang hidup di daerah bersalju. Hewan ini merupakan satu-satunya spesies primata selain manusia yang mampu bertahan di lingkungan dengan suhu ekstrem.
Menurut pengelola taman, jumlah pengunjung meningkat selama musim dingin, terutama antara Desember hingga Maret, ketika salju menutupi lembah dan monyet-monyet lebih sering berendam di sumber air panas.
“Banyak wisatawan tertarik melihat bagaimana monyet-monyet ini berendam seperti manusia. Ini adalah satu-satunya tempat di dunia di mana perilaku unik ini bisa diamati,” ujar Hiroshi Tanaka, salah satu pemandu di taman tersebut.
Monyet salju mulai dikenal dunia sejak tahun 1970-an, ketika foto-foto mereka yang sedang berendam di air panas tersebar luas di berbagai media internasional. Kini, mereka menjadi simbol ekowisata Jepang dan berkontribusi besar terhadap industri pariwisata di Prefektur Nagano.
Meski menarik perhatian wisatawan, pihak pengelola tetap mengingatkan pengunjung untuk menjaga jarak dan tidak memberi makan monyet-monyet ini demi menjaga ekosistem alami mereka.
Pemerintah setempat juga terus mengupayakan pelestarian habitat alami monyet salju, mengingat perubahan iklim yang dapat berdampak pada ketersediaan sumber makanan mereka di alam liar.
Dengan pesona alamnya yang unik serta perilaku khas monyet salju, Lembah Jigokudani terus menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Jepang bagi para pecinta alam dan fotografer dari seluruh dunia. ***