Asap Kiriman Masih Aman untuk Penerbangan

  • Whatsapp

 

PALU, PE – Sejak empat hari terakhir, langit mendung tampak menggantung di atas langit Kota Palu. Ini bukan pertanda hujan. Melainkan asap kiriman dari Kalimantan Selatan menyusul kebakaran  lahan ratusan hektar di wilayah itu.

Selain dari Kalimantan Selatan, kebakaran lahan di Sulawesi Barat juga berkontribusi terhadap kabut asap di Kota Palu. Hal ini diungkapkan  Warjono prakirawan BMKG Palu kepada Palu Ekspres, Selasa 15 September 2015.
Dijelaskan, pada pagi hari jarak pandang terpangkas tinggal hanya 2 kilometer. Menjelang siang dan sore berangsung normal dengan jarak pandang sekira 4 kilometer. ”Nanti besok pagi (hari ini) asap kiriman itu kembali memenuhi

Teluk Palu, lalu menyebar di tengah kota. Ini juga berpotensi memangkas jarak pandang. Nantinya pada siang hari kembali berangsur normal,” katanya.

Beruntung kabut asap di Palu tidak separah di Kalimantan dan Sumatera yang melumpuhkan jadwal penerbangan. Dengan jarak pandang  2 kilometer, menurut Warjono masih aman untuk penerbangan.  Sesuai perkiraan BMKG Palu, fenomena ini akan terus berlanjut hingga empat hari kedepan.

Menurut Warjono, selain kiriman dari Kalimantan Selatan, sejumlah daerah di Sulawesi Tengah juga berkontribusi terhadap kondisi cuaca di Palu. Di Sulawesi Tengah ada sejumlah daerah yang terdeteksi ada titik api. Namun yang memberikan pengaruh signifikan  berasal dari  dua daerah, Kabupaten Poso tepatnya di Lore Tengah 1 titik dan Kabupaten Sigi di Kecamatan  Pipikoro 1 titik.

”Di dua wilayah ini, titik api terpantau cukup besar. Asapnya kemudian memenuhi langit Palu,” katanya.  Hasil pemantauan BMKG Palu, di seluruh Sulawesi Tengah ada sejumlah titik api. Di antaranya, di Banggai, Tojo Unauna, Poso dan Sigi. (kia)

Pos terkait