PALU EKSPRES, PALU – Peredaran obat-obatan ilegal dan penyalahgunaan obat, saat ini dianggap masih menjadi masalah besar nasional, yang perlu dicarikan jalan pencegahan. Apalagi, sasaran dari peredaran obat-obatan ilegal saat ini kebanyakan adalah para pelajar dan pemuda, yang akan menjadi generasi penerus kepemimpinan bangsa ke depan.
Obat-obatan ilegal ataupun penyalahgunaan obat, dipandang dapat menjadi penyebab kehancuran sebuah generasi. Menurut Asisten Bidang Umum dan Organisasi Setdaprov Sulteng, Mulyono, jika generasi muda hancur, maka akan berdampak pula pada kehancuran sebuah negara.
“Negara bisa hancur bukan hanya karena perang atau nuklir, tapi juga melalui obat-obatan yang disalahgunakan. Karena, jika generasi muda hancur, maka otomatis negara tidak punya pertahanan lagi, karena mereka adalah tulang punggung bangsa,” jelas Mulyono, pada Pencanangan Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat, di halaman Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palu, Rabu (4/10).
Oleh karena itu, Mulyono yang hadir mewakili Gubernur Sulteng, H. Longki Djanggola menyatakan, Pemerintah Daerah Sulteng sangat menyambut baik, Pencanangan Aksi Nasional yang dilakukan oleh BPOM secara serentak di seluruh wilayah Indonesia tersebut.
Menurutnya, pencanangan aksi tersebut, dapat menjadi momentum untuk menekan dan memutus mata rantai penyalahgunaan obat-obatan di tengah-tengah masyarakat.
