PALU EKSPRES, JAKARTA – Pelantikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Senin kemarin menyisakan kekecewaan bagi Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.
Bima heran mengapa pihak Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tak mengundangnya. Padahal, Bogor adalah salah satu daerah penyangga Ibu Kota.
“Kota Bogor tidak lepas dari Jakarta karena sebagai kota penyanggga, banyak yang perlu dibenahi. Ada masalah tranportasi, lingkungan, sosial hingga budaya. Makanya komunikasi antar pimpinan daerah itu harus baik,” kata Bima, dilansir RMOl Jabar, kemarin.
Bima mengaku, kurang paham, kenapa dirinya tidak diundang. Bagi Bima, secara tradisi, dirinya kerap diundang dalam acara pelantikan pemimpin daerah di wilayah Jabodetabek.
Ia menambahkan, sesama pemimpin daerah, harus dibangun komunikasi yang baik.
“Dengan tidak diundangnya saya, ini merupakan awal yang kurang baik dalam membangun komunikasi antar pemimpin daerah,” tegas dia.
Dia lantas membandingkan ketika Jokowi, Ahok, dan Djarot memimpin. Bima menegaskan, hubungan yang harmonis dengan tiga Gubernur sebelumnya sudah tercipta saat dirinya dilantik sebagai Wali Kota Bogor tahun 2013 lalu.
“Tidak perlu secara resmi atau kelembagaan undangannya. Saya punya hubungan baik dengan pak Ahok. Beliau selalu undang saya. Kami komunikasi selalu baik. Pak Ahok memulai sesuatu dengan komunikasi yang baik,” papar Bima.
Lanjut dia, untuk rencana kerja anggaran DKI Jakarta, kerap memberikan dana kompensasi bagi daerah-daerah penyangga.
“Setiap tahun ada dana bantuan untuk Bogor. Akan tetapi bukan berarti Kota Bogor butuh Jakarta. Kita saling membutuhkan. Kedudukan Bogor-Jakarta sejajar. Jadi jangan beranggapan, daerah membutuhkan Jakarta,” pungkas Bima.
(mam/jpg/JPC)