Dua Pilot Berkelahi dan Tinggalkan Kokpit saat Terbang

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, MUMBAI – Dua pilot Jet Airways diduga melakukan perkelahian dan keluar dari kokpit saat terbang serta meninggalkan kontrol tanpa pengawasan.

Maskapai penerbangan India tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah memecat kedua kru kokpit itu pasca-insiden terjadi.

Bacaan Lainnya

Pilot yang terlibat, seorang pria dan seorang wanita, dibawa dari tugas penerbangan setelah diselidiki. Insiden tersebut terjadi pada penerbangan Hari Tahun Baru dari London ke Mumbai, di mana pilot laki-laki dilaporkan menampar pilot wanita dan mereka terlibat dalam perdebatan sengit.

Pilot wanita diyakini telah meninggalkan kokpit sambil menangis, diikuti oleh co-pilot. Akibatnya kokpit tidak dijaga dalam penerbangan yang memiliki 324 penumpang dan 14 awak kapal. Aturan keselamatan penerbangan menyatakan setidaknya satu pilot harus tetap berada di kontrol setiap saat selama penerbangan.

Insiden tersebut diduga terjadi tak lama setelah pesawat Boeing 777 lepas landas, sekitar pukul 10.00 waktu Inggris. Pesawat kemudian mendarat dengan selamat dan tidak ada yang terluka.

Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (Dirjen Perhubungan Udara) mengatakan kepada kantor berita Pers Trust of India bahwa pilot tersebut juga telah meninggalkan kokpit tanpa pengawasan dua kali selama insiden tersebut.

“Tak lama setelah pesawat lepas landas, kedua pilot tersebut bertengkar,” kata seorang sumber kepada The Times of India.

“Co-pilot menampar pilot wanita itu dan dia menangis. Dia berdiri di dapur dengan terisak-isak. Kru kabin mencoba menghiburnya dan mengirimnya kembali ke kokpit, tapi sia-sia. Koordinator juga terus mendengungkan [interkom ke] kru, meminta mereka mengirim pilot kedua kembali. Namun, mereka bertengkar untuk kedua kalinya setelah dia keluar lagi.”

Seorang juru bicara maskapai tersebut mengatakan bahwa sebuah penyelidikan telah diluncurkan setelah kejadian tersebut.

“Di Jet Airways, keamanan penumpang, kru dan aset sangat penting dan maskapai penerbangan memiliki toleransi nol terhadap tindakan karyawannya yang membahayakan keamanan,” tegas juru bicara itu.

(The Independent/amr/fajar)

Pos terkait