PALU EKSPRES, PALU – Gubernur Sulteng, H. Longki Djanggola berpesan kepada para dai atau ustadz yang menyampaikan ceramah, untuk tidak menyinggung persoalan politik praktis dalam ceramahnya. Hal ini kata Gubernur, merupakan arahan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin.
“Sesuai dengan arahan Menteri Agama, saya mengharapkan para dai dalam hal berceramah untuk tidak terlibat dalam politik praktis. Tolong ceramahnya tidak menyinggung-nyinggung persoalan politik. Saya kira tinggal pintar-pintar saja para ustadz menyesuaikan diri dengan lingkungannya seperti apa,” kata Gubernur, saat melepas tim Safari Ramadan Pemprov Sulteng, di Gubernuran Siranindi, Sabtu 19 Mei 2018 malam.
Gubernur juga menekankan hal ini perlu menjadi perhatian, utamanya bagi dai yang bertugas di tiga Kabupaten di Sulteng yang akan menggelar Pilkada serentak pada tahun ini, yakni Donggala, Parigi Moutong dan Morowali.
“Apalagi khusus di tiga Kabupaten yang akan menghadapi Pilkada, yakni Donggala, Parigi Moutong dan Morowali. Hindari bicara soal politik, apalagi soal dukung mendukung, agar tidak terjadi resistensi antara masyarakat dengan para ulama. Sekali lagi saya garis bawahi peringatan dari Menteri Agama tersebut,” ujarnya.
Secara resmi, Gubernur melepas dua tim Safari Ramadan, yang merupakan kerja sama antara Pemprov Sulteng, Tim Penggerak PKK Sulteng dan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng. Dua tim tersebut, masing-masing dipimpin oleh Gubernur dan Sekretaris Daerah Sulteng.
Ia menjelaskan, tujuan strategis program Safari Ramadan Pemprov Sulteng, adalah untuk mendekatkan silaturahim antara pemerintah atau umara, ulama, dan masyarakat Islam, yang kiranya dapat menjembatani terciptanya ukhuwah Islamiyah, dan terciptanya keharmonisan antarumat beragama. Sehingga berkah bulan Ramadan, kata Gubernur, tidak hanya dirasakan oleh umat Islam saja, tetapi secara universal juga dirasakan oleh semua umat.
“Untuk itu kepada para dai, saya berharap selain bisa mendakwahkan pentingnya iman dan akhlak, sebagai sumber pengelola kerukunan dan kebersamaan, kiranya juga mampu menyelipkan visi misi pembangunan dan capaian hasil pembangunan, yang sudah diraih oleh pemerintah daerah melalui bahasa agama,” ujarnya lagi.