PALU EKSPRES, PALU – Beberapa penyakit kini menjadi perhatian dunia. Penyakit-penyakit ini telah menjadi komitmen global yang wajib diikuti oleh semua negara. Penyakit itu antara lain, eradikasi polio, eliminasi campak, pengendalian rubella dan eliminasi tetanus neonatal. Konsultan Imunisasi UNICEF untuk area Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, Dr. dr. Aty Uleng Hamid MKes, mengatakan, program vaksinasi campak dan rubella, berbahaya bagi anak balita.
Bahkan telah menjadi salah satu penyebab kematian di periode awal anak.
Virus rubella adalah salah satu virus yang paling berbahaya untuk embrio dan janin. Bila seorang wanita terkena infeksi rubella pada waktu hamil, khususnya pada trimester pertama, maka risiko infeksi terhadap janin sangat tinggi (sekitar 95%).
Virus ini ungkap Aty Uleng, berkembang biak dalam plasenta dan menginfeksi janin. Menyebabkan terjadinya kelainan yang disebut dengan Congenital Rubella Syndrome. Virus rubella merupakan penyebab kasus congenital rubella, aborsi (baik secara spontan maupun disengaja), kematian neonatal, ketulian, kebutaan, dan mental retardation. Keadaan ini memicu dikembangkannya virus yang efektif melawan rubella, yang dapat mencegah rubella secara efektif.
Lebih jauh ia mengatakan, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengeliminasi penyakit campak dan rubella pada tahun 2020 melalui program kampanye nasional vaksinasi campak dan rubella yang yang terbagi di dalam dua periode fase 2017 dan 2018. Pemberian imunisasi ini katanya, merupakan ikhtiar Pemerintah untuk memenuhi hak anak Indonesia di dalam mencapai status kesehatan yang setinggi-tingginya.
Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan UNICEF (United Nation Children’s Fund) untuk merancang lanjutan Fase I Program Kampanye Nasional Vaksinasi Campak dan Rubella yaitu Fase II kampanye tsb yang akan berlangsung pada bulan Agustus-September 2018 secara serentak di luar Jawa dan dilaksanakan tanpa memungut biaya.
Ditambahkannya, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah sudah melakukan beberapa kegiatan persiapan dalam rangka mendukung program Pemerintah dan untuk menyukseskan Kampanye tersebut termasuk melibatkan lintas sektor terkait Program kampanye ini akan menjangkau 13 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah pada 189 Puskesmas.