Muda, Energik, Wakil Petani Menuju DPRD Sulteng.

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Partai Demokrat mengorbitkan nama Bahtiar Tamrin SH MH sebagai salah satu bakal calon legislatif (Bacaleg) DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Pemilu 2019. Bahtiar diplot untuk meramaikan daerah pemilihan (Dapil) Sulteng tiga kabupaten Tolitoli dan Buol.
Nama Bahtiar memang masih terbilang baru di partai berlambang bintang mercy Sulteng. Baru saja bergabung tahun 2018.
Saat ini tercatat sebagai pengurus inti pada Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI). Namun pria kelahiran 18 Agustus 1988 di Tolitoli ini disebut-sebut sosok yang akan menggantikan posisi M Nurmansyah Bantilan di Dapil Sulteng tiga untuk Demokrat. Nurmansyah memutuskan tak lagi mencalonkan sebagai in incumbent. Sebagai penganut paham demokrasi, Demokrat sebut dia mengakomodir seluruh kepentingan lapisan masyarakat dalam proses perekrutan Bacaleg. Utamanya memenuhi syarat 30 persen keterwakilan perempuan. Disamping itu, Demokrat menurutnya membuka ruang yang luas bagi kepentingan regenerasi kader. Karenanya banyak orang muda yang bergabung didalamnya. Namun begitu Demokrat tidak sekedar mengangkat Bacaleg berdasar pada usia muda saja. Melainkan pemuda dengan kualitas mumpuni. Memiliki kapasitas dan berintegritas. “Yang membedakan Demokrat dengan partai lain adalah karena menambah Caleg dari kalangan Pemuda sesuai dengan undang-undang kepemudaan. Yaitu dibawah umur 30 Tahun,”sebutnya. Meski terbilang baru dalam kancah politik Sulteng, nama Bahtiar sebenarnya cukup populer diakar rumput, khususnya di Kabupaten Tolitoli. Setidaknya atas pengabdian yang ia lakoni selama ini dalam mengadvokasi kalangan petani. Bahtiar juga tercatat aktif dibeberapa lembaga swadaya masyarakat maupun organisasi kepemudaan. Misalnya sebagai Sekretaris IKAMI SULSEL.Ketua Umum PB Perpit. Koordinator RMI dan Ketua Umum Pena Toli Toli. Direktur Pusbakhum KAHMI, Ketua Bidang LBH Lanenang. Wakil Ketua KNPI Tolitoli dan Ketua Umum Pemuda Muslimin Tolitoli.
Kemudian menjadi staf di Yusran Baginda Law Office. Asisten Dosen Universitas Muslim Indonesia serta Dosen Universitas Madako Tolitoli. Pilihan untuk terjun berpolitik, tak lain karena didorong rasa prihatin atas nasib petani saat ini. Khususnya kebijakan politik dalam meningkatkan taraf hidup petani cengkeh di Tolitoli. Lahir dan dibesarkan dalam keluarga petani, Bahtiar menilai petani harus punya wakil di gedung parlemen DPRD Sulteng. Dengan begitu, kebijakan-kebijakan terkait hajat hidup petani yang lahir nantinya bisa terkawal dengan baik. “Sejauh ini kebijakan mengenai kepentingan petani khususnya petani cengkeh belum sepenuhnya optimal,” ujar Dosen Universitas Madako Tolitoli ini.
Dia mengaku memahami betul kesulitan yang dihadapi petani saat ini. Karena selain menjalani rutinitas sebagai dosen dam lawyer, sehari-hari dirinya berkecimpung sebagai Sekretaris Forum komunikasi Petani Cengkeh Kabupaten Tolitoli. “Kami berikhtiar untuk mencoba mengabdikan diri bagi petani dari jalur politik,”pungkasnya.

Pos terkait