PALU EKSPRES, PALU– Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulteng Hidayat Lamakarate menyatakan program kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) harus memiliki konsep mendasar sesuai kondisi di lapangan. Selanjutnya konsep harus bisa meyakinkan mitra kerja BKKBN dalam melaksanakan program KKBPK tersebut.
Demikian Hidayat dalam upacara peringatan hari keluarga nasional (Harganas) ke XXVI tingkat Sulteng, Jumat 28 Juni 2019 di halaman Kantor BKKBN Perwakilan Sulteng.
Program KB menurutnya telah berhasil menekan dan mengendalikan jumlah penduduk sampai dengan 100juta jiwa sekitar 30 atau 40 tahun yang lalu. Untuk itu penguatan terhadap program KKBPK perlu terus dikembangkan. Terlebih menjelang era bonus demografi.
“Konsep apa yang ingin kita bawa di era bonus demografi yang saat ini. Karena akan menyongsong Indonesia emas tahun 2045,”kata Hidayat.
Hidayat menyebut, dengan berlakunya UU No 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah maka kewenangan antar pemerintah pusat dan daerah menjadi terbagi. Namun begitu BKKBN maupun pemerintah provinsi harus tetap mengawal program KKBPK sampai ke pemerintah daerah.
“Pengelolaan tenaga penyuluh lapangan keluarga berencana dan petugas keluarga berencana harus mendapat penanganan khusus dari kita semua,”jelasnya.
Demikian halnya program kampung KB. Sejauh ini kampung KB yang sudah dibentuk dan dicanangkan belum maksimal dan belum ada kegiatan yang nyata dari sektor terkait.
Kampung KB pada dasarnya merupakan upaya program pengelolaan kualitas SDM di kampung KB tersebut.
Kedepan, kampung KB perlu membuat slogan tersendiri sebagaiman slogan Harganas. Karena Kampung KB bukan hanya milik BKKBN.
“Jadi pola pikir kita tidak hanya berhenti di output tetapi sudah lebih kedampak karena kampung KB digarap secara berkelanjutan,”sarannya.
Dalam kesempatan itu, Sekdaprov mengapresiasi pelaksanaan upacara yang digelar BKKBN tersebut. Karena upacara peringatan berlangsung semarak dengan menggunakan pakaian adat. Hal ini menunjukkan jiwa nasionalisme.
“Ini menunjukkan bahwa dalam keseharian kita tidak pernah berbeda karna kita bekerja dalam satu kesatuan dan dalam satu semangat bahwa kita adalah warga negara Indonesia dimanapun kita berada kita tetap bersatu. Perbedaan adalah rahmat dan perbedaan itu bukanlah sesuatu yang harus dibedakan,”demikian Hidayat.






