“Kalau hal-hal teknis lainnya bisa kita perbaiki bantu usulkan dari sini, seperti masalah titik penjemputan jauh, atau jadwal buka tutup merchant-merchant yang ada, kita bisa bantu usulkan dari sini. Tapi kalau persoalan insentif itu bukan ranahnya kita. Soal permintaan pergantian manajemen itu juga harus ada alasan yang tepat. Kalau hanya karena insentif pasti bakal ditolak,” jelas Ismail.
Terkait pemahaman para driver bahwa pihak manajemen bisa melakukan intervensi terhadap perubahan insentif, Ismail menegaskan bahwa hal itu tidak betul. Ia bahkan menuding para driver mendapatkan informasi tersebut dari pihak-pihal lain yang ingin memprovokasi.
“Tidak tahu pihak driver mendapatkan info seperti itu dari mana, mungkin ada pihak-pihak yang melakukan provokasi. Tapi saya sudah berulang kali menjelaskan, bahwa insentif bukan ranah kita tapi menjadi ranah perusahaan secara korporasi, bukan secara manajemen per manajemen begitu,” pungkas Ismail. (abr/palu ekspres)