Jika Tarif Ojol Melangit, Permintaan Konsumen Turun 71,12 Persen

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, JAKARTA– Rencana pemerintah menaikkan tarif ojek online diprediksi bakal menimbulkan dampak negatif dibanding positif. Permintaan konsumen diperkirakan akan mengalami penurunan drastis sehingga berdampak pada pendapatan pengemudi ojol.

Hal itu diungkapkan oleh Research Institute of Socio-Economic Development (RISED) dalam hasil survei dengan 2001 konsumen pengguna ojol di 10 provinsi.

Bacaan Lainnya

Ketua Tim Peneliti RISED Rumayya Batubara mengatakan, konsumen sangat sensitif terhadap segala kemungkinan kenaikan tarif. “Kenaikan tarif ojek online berpotensi menurunkan permintaan konsumen hingga 71,12 persen,” ujarnya dalam diskusi di Hongkong Cafe, Jakarta, Senin (11/2/2019).

Hasil survei menyebutkan 45,83 persen responden menyatakan tarif ojol yang ada saat ini sudah sesuai. Bahkan 28 persen responden lainnya mengaku bahwa tarif ojol saat ini sudah mahal dan sangat mahal.

Pos terkait