PALU EKSPRES, PARIGI – Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Parigi Moutong, Nelson Metubun mengatakan, tanaman kedelai merupakan salah satu komoditas prioritas untuk mendukung peningkatan pangan daerah. Hal itu kata dia, melalui program upaya khusus padi, jagung, dan kedelai (Upsus Pajala) yang diharapkan dapat menopang pertumbuhan Nasional.
Menurut Nelson, petani di Parimo saat ini terpaksa mendatangkan benih kedelai dari Kabupaten Poso. Sebab, di daerah ini belum mampu memenuhi kebutuhan. “Parimo belum maksimal memenuhi kebutuhan benih sehingga petani terpaksa membeli dari luar daerah guna memenuhi kebutuhan mereka,” kata Nelson kepada wartawan di Parigi, Kamis, 14 November 2019.
Di Parimo jelas Nelson, sebenarnya sudah ada desa mandiri benih. Namun kelompok tani masih kesulitan untuk memperoleh benih kedelai berkualitas unggul berstandar nasional untuk ditangkarkan. Sehingga, petani terpaksa membeli dari luar daerah guna memenuhi kebutuhan luas tanam.
Untuk mendukung peningkatan produksi pangan, Pemkab Parimo menargetkan produksi kedelai sebanyak 7.043 ton pada musim panen Oktober 2018- Maret 2019 dan April-September 2019. Ia mengatakan, musim tanam Oktober 2018 dan Maret 2019, luas lahan kedelai mencapai 1.860 hektar. Sedangkan untuk musim tanam April hingga September 2019 hanya seluas 1.658 hektar. Sehingga, total luas tanam tersebut seluas 3.518 hektar.
Sektor pertanian lanjutnya masih menjadi andalan di Parimo selain perikanan dan kelautan.
Dengan demikian pemerintah saat ini terus menggenjot komoditas tanaman pangan agar dapat memenuhi target yang telah ditetapkan termasuk padi dan jagung. Ia menambahkan, penetapan luas tanam telah disesuaikan dengan kemampuan ketersediaan lahan milik petani di Parimo. Sehingga, dari luas tanam 3.518 hektar Pemerintah Kabupaten Parimo menargetkan luas panen mencapai 3.350 hektar dengan produktivitas 31,02 kwintal per hektare.(asw/palu ekspres)