Historia Sulteng Dukung Pembangunan Patung Soekarno di Palu

  • Whatsapp
IMG_20200113_215944

PALU EKSPRES, PALU- Satu-satunya bandara di Indonesia yang diberi nama langsung oleh Presiden RI pertama, Soekarno, adalah Bandara Mutiara Palu. Momentum sejarah ini terjadi, Rabu 2 Oktober 1957 saat Soekarno berkunjung ke Palu.

Inspirasi Soekarno yang juga dijuluki “Bung Besar” terhadap nama itu karena takjub akan keindahan Lembah Palu yang ia lihat bagai kilauan mutiara dari atas pesawat.

Bacaan Lainnya

Setibanya di Lapangan Udara Masowu, Soekarno langsung mengganti nama lapangan udara Masowu menjadi lapangan udara Mutiara. Momen penamaan pertama kali ia kemukakan saat masih berada dalam ruang tunggu bandara.

Penamaan Bandara Mutiara  itu kembali ditegaskan Soekarno saat berpidato di lapangan pacuan kuda atau kini menjadi Taman GOR Palu.

Peristiwa ini terangkum dalam literatur yang disadur oleh Komunitas Historia Sulawesi Tengah (KHST) dari berbagai sumber dan penutur sejarah.

Koordinator KHST, Moh Herianto mengatakan, kedatangan rombongan Presiden Soekarno di Palu kala itu untuk tujuan menggelorakan semangat persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Saat itu ada riak-riak perjuangan semesta (Permesta),”kata Anto, sapaan akrabnya, Minggu 12 Januari 2020.

Beberapa tokoh-tokoh lokal Lembah Palu diketahui terlibat langsung saat Soekarno berkunjung ke Palu.  Misalnya, saat turun dari pesawat. Setelah  disambut adat Paulu Cinde, Bung Karno kemudian mendapat kalungan bunga dari Andi Jetje Pettalolo Parampasi.

Kemudian saat rombongan Soekarno beristirahat sejenak di ruang tunggu bandara, ia ditemani oleh  tokoh-tokoh seperti Dj Sombah, Andi Aksa Tombolotutu, serta Rajawali Pusadan. Momen penamaan bandara ini salahsatunya disaksikan Norma Kasese, salahsatu pejabat penting lapangan udara Masowu kala itu.

“Di ruang tunggu itulah  Bung Besar menggati nama lapangan udara dari Masovu menjadi Mutiara. Karena ketakjubannya melihat Palu dari udara yang tampak berkilau bak mutiara,”jelasnya.

Sekitar pukul 10.00WITA, rombongan Bung Besar Soekarno menuju ke lapangan pacuan kuda (Taman GOR) untuk beripdato. Kedatangan Soakerno ke tempat ini konon disambut anatusias warga yang berbondong-bondong datang mengendarai kuda.

Pos terkait