PALU EKSPRES, PARIGI – Terkait kasus asusila yang menimpa NRL (13) salah seorang siswi di salah satu SMP di Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, yang diduga dihamili ayah kandungnya, kini telah ditangani Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Parigi Moutong, melalui pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A)
Hal itu dikatakan Neti selaku wakil kepala sekolah tempat korban menuntut ilmu. Ia mengaku, awalnya tidak mengetahui bahwa ada siswinya sedang hamil saat itu.
“Kami tidak tahu kalau ada siswi kami yang hamil, nanti dengar informasi bahwa anak itu sudah melahirkan,” ujarnya.
Sementara yang bersangkutan kata dia, tetap hadir dan mengikuti pelajaran setiap harinya. Hanya saja yang bersangkutan sering minta izin sakit kepada guru kelasnya.
“Anak ini tetap sekolah tapi kami tidak tahu bahwa anak ini sedang hamil, cuma badannya sedikit kelihatan gemuk,” ungkapnya. Sementara itu, salah seorang guru di sekolah tersebut yang enggan namanya dikorankan mengatakan, peristiwa ini awalnya ia ketahui melalui akun facebook.
“Pertama saya mengetahui informasi tentang anak ini dari facebook,” terangnya.
Menurut sumber, pihak sekolah baru mengetahui peristiwa ini setelah yang bersangkutan melahirkan bayinya. Bayinya lahir pada senin pekan lalu.
“Sudah lahir bayinya tapi belum diketahui siapa yang menghamilinya. Maka keluarga berembuk untuk mengawinkan yang bersangkutan, mendengar hal itu sontak ayahnya langsung mengaku bahwa pelaku adalah dia (ayah kandung),” kata sumber.
Ia menambahkan, rencananya korban (NRL) ini nantinya akan dipindahkan ke sekolah lain oleh pihak P2TP2A. “Saya dengar dari P2TP2A anak itu (korban) akan dipindahkan ke sekolah lain karena mengingat psikologisnya, pastilah dia malu sama teman-temanya di sini,” ungkapnya. (asw/palu ekspres)