PALU EKSPRES, PALU – Panitia khusus (Pansus) pengawasan masa rehabilitasi-rekonstruksi (RR) DPRD Palu mulai turun lapangan untuk meninjau kondisi masyarakat terdampak di seluruh kecamatan. Serta mencari informasi terkait kendala dalam masa RR yang dihadapi masyarakat. Agenda ini akan berlangsung hingga Jumat 28 Februari 2020 dan dimulai sejak Jumat 21 Februari 2020 pekan lalu.
Anggota Pansus, Ridwan Basatu, mengaku sudah memantau di Kelurahan Tipo Kecamatan Ulujadi. Ridwan mengaku, rata-rata warga masih mengeluhkan soal data penerima stimulan.
Menurut dia, ada warga yang rumahnya rusak berat, tapi terdata hanya rusak sedang atau ringan. Masih banyak pula yang rusak sedang dan ringan yang terdata rusak berat. Terhadap hal ini, Ridwan mengaku sepakat adanya proses asessmen untuk mengecek kebenaran kondisi sesuai fakta lapangan.
“Kalau ini saya kira sudah ada solusi,”katanya.
Namun menurutnya, hal yang urgensi dan perlu dibicarakan bersama adalah terkait relokasi warga yang rumahnya rusak berat namun berada dalam titik zona rawan bencana. Tak sedikit yang menolak, jika akhirnya warga tersebut harus direloaksi menuju hunian tetap (Huntap) yang jaraknya jauh dari rumah sebelumnya. Sementara pilihan untuk membangun kembali rumahnya pada lahan lain yang tidak dalam ZRB, juga tidak memberi solusi dengan tuntas. Karena warga pun tetap berharap mendapat ganti rugi atas lahan yang ditinggalkan.
“Ini persepsi masyarakat. Bahwa relokasi menuju Huntap itu bersifat bantuan.Bukan ganti rugi,”ujarnya.
Sementara terkait dana jaminan hidup (Jadup) dan santunan duka, Ridwan mengatakan rata-rata warga sudah memahami bahwa dana tersebut berasal dari pemerintah pusat. Namun hal inipun perlu mendapat desakan dari semua pihak. “Masalah-masalah ini nantinya akan kami rangkum untuk menjadi bahan masukan bagi pemerintah,”pungkasnya. (mdi/palu ekspres)