Cegah Stunting, Sangat Penting Pemberian ASI Eksklusif kepada Bayi

PALU EKSPRES, PARIMO– Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) mengikuti webinar stunting mengenai pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif untuk pencegahan stunting.
Sekretaris Bappelitbangda Parimo, Irwan mengatakan, memberikan ASI eksklusif sangat penting kepada bayi berumur 0 hingga 6 bulan, dan tanpa ada tambahan asupan makanan, selain obat ataupun vitamin.
“Sehingga, penting mengikuti webinar ini untuk menambah pengetahuan,” kata Irwan usai kegiatan webinar tentang stunting di kantornya, Rabu (12/8/2020).
“Jadi, sudah tidak diperlukan lagi memberikan makanan lain seperti pisang atau lainnya kepada bayi,” tambahnya.
Adapun, pemateri dalam wabiner mengenai stunting tersebut kata Irwan adalah, Menteri Kesehatan, Menteri PPPA, dan Kepala BKKBN.
Pada Webinar itu kata dia, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan, bentuk dukungannya untuk mengentaskan stunting itu perlu adanya kepedulian dari lingkungan sekitar.
Ada tiga hal yang perlu dipenuhi terkait pengentasan stunting. Tiga hal itu di antaranya, ASI eksklusif, pengaturan jarak melahirkan dan penekanan stunting itu sendiri.
Sementara itu, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan, perlu ada upaya mendukung program pemerintah agar bisa memastikan hak ibu menyusui dan hak pemenuhan ASI untuk bayi.
“Jadi, anak bisa tumbuh dengan normal diimbangi dengan pertumbuhan kecerdasan otak,” kata I Gusti Ayu dalam wabiner tersebut.
Diketahui, ASI tersebut mengandung zat gizi yang lengkap seperti, karbohidrat, protein, multivitamin dan mineral secara lengkap yang mudah diserap secara sempurna dan sama sekali tidak mengganggu fungsi ginjal bayi yang sangat lemah.
ASI juga merupakan cairan hidup karena mengandung sel darah putih, zat kekebalan, enzim, hormon dan protein yang cocok untuk bayi.
Di usia 0-6 bulan, ibu bisa memberikan ASI eksklusif. Dan jangan pernah memberikan makanan atau minuman selain ASI. Dalam memberikan ASI paling sedikit delapan kali sehari.
Pemberian makanan atau minuman sebelum ASI kepada bayi sebelum enam bulan, dapat mengurangi produksi ASI, dan meningkatkan resiko infeksi, alergi serta mengurangi ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.