PALU EKSPRES, TOLITOLI– Hari Pahlawan Nasional 10 November digelar mahasiswa dan pemuda Tolitoli dengan memperingati perjuangan Imam H Hayyun dalam melawan penjajah Belanda, Sabtu 12 Desember 2020.
Peringatan ini diselenggarakan di monumen perjuangan rakyat Tolitoli yang dipimpin Imam Hi Hayyun tahun 1919 di Desa Salumpaga Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli. Desa Salumpaga merupakan desa yang menjadi tempat perisitiwa bersejarah tersebut.
Sejumlah rangkaian kegiatan menyemarakkan peringatan tersebut. Hamjan, pemuda Desa Salumpaga menyebut, kegiatan ini sedianya digelar pada 10 November 2020. Namun ditunda karena adanya momentum tahapan Pilkada serentak.
Hamjan yang akrab disapa Enjang menjelaskan, kegiatan 12 Desember 2020 merupakan puncak dari rangkaian kegiatan hari Pahlawan Nasional. Sebelumnya pada 5 Juni sejumlah kegiatan sudah lebih dulu digelar. 5 Juni 1919 merupakan momentum perjuangan Imam Hi Hayyun bersama rakyat saat melawan penjajah Belanda.
“Pada 5 Juni 2020 kami sudah menggelar banyak kegiatan perlombaan. Lalu berlanjut ke 10 November dan puncaknya 12 Desember ini,”kata Enjang, Minggu 13 Desember 2020 melalui sambungan telefon.
Peringatan perjuangan Imam Hi Hayyun diisi dengan sejumlah kegiatan menarik. Mulai dari orasi sejarah hingga teatrikal menceritakan peristiwa perjuangan yang dipimpin Hi Hayyun pada tahun 1919.
Kegiatan ini jelas dia dilaksanakan bersama mahasiswa dan pemuda Desa Salumpaga yang tergabung dalam barisan Hi Hayyun dengan mengangkat tema peringatan hari pahlawan nasional 10 November. Ada apa dibalik peristiwa 1919. Sebagaimana tradisi, peringatan ini juga diisi dengan membaca doa yang dilakukan oleh para imam masjid.
“Kegiatan ini sudah menjadi kegiatan rutin pemuda dan mahasiswa Tolitoli,”katanya. Masih menurut Enjang, peringatan perjuangan Imam Hi Hayyun perlu terus digelorakan. Agar generasi muda mengetahui bahwa ada peristiwa sejarah yang lahir dari Desa Salumpaga dalam perjuangan melawan penjajah.
“Kami ingin nama Hi Hayyun tidak tenggelam. Jangan sampai generasi muda kita melupakan sejarah itu,”paparnya. Pihaknya lanjut Enjang, bersama pemuda dalam barisan Hi Hayyun ingin mendorong Imam Hi Hayyun menjadi pahlawan nasional. Karena peristiwa perjuangan yang dipimpin Imam Hi Hayyun menjadi salahsatu pelopor perlawanan rakyat Nusantara dalam melawan penjajah. “Motivasi kita agar generasi muda kita tidak melupakan sejarah sekaligus ingin mendorong Imam Hi Hayun menajdi pahlawan Nasional,”pungkasnya. (mdi/palu ekspres)