LOMBA LARI KARUNG – Sejumlah anak-anak di Kelurahan Bantaya saat mengikuti lomba lari karung dalam memeriahkan lebaran ketupat. Foto : ASWADIN/PE
PALU EKSPRES, PALU– Sepekan pasca lebaran Idul Fitri 1442 H, yang dimulai sejak Kamis hingga Sabtu (22/5/2021), hampir semua warga Gorontalo yang tinggal di Kelurahan Bantaya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, merayakan lebaran ketupat sebagai ajang silaturahmi.
Dalam perayaan lebaran ketupat tersebut, Pemuda di Kelurahan Bantaya yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna juga menyelenggarakan berbagai lomba guna memeriahkan suasana lebaran ketupat tersebut.
Adapun lomba yang digelar di antaranya, tarik tambang, panjat pinang, lari kelereng, lari karung, renang dan lomba perahu dayung. “Lebaran ketupat yang kami laksanakan ini, tujuan utamanya sebagai ajang silaturahmi,” kata Moh. Rifai Pakaya selaku ketua Karang Taruna Kelurahan Bantaya kepada wartawan, Sabtu (22/5/2021).
Kata dia, akibat pandemi Covid-19 lebaran ketupat yang merupakan kegiatan rutin warga Gorontalo di Kelurahan Banyata tidak dapat dilaksanakan dua tahun terakhir.
Sehingga, untuk kembali memupuk rasa persaudaraan dan menjalin silaturahmi kembali, Karang Taruna Kelurahan Bantaya katanya, melaksanakan kembali tradisi warga Gorontalo itu di tahun 2021.
“Saat ini penanganan Covid-19 sudah mulai teratasi, makanya kami laksanakan lagi, tapi harus taat protokol kesehatan,” ujarnya.
Menurut Rifai, lebaran ketupat merupakan tradisi Jawa Tondano yang dibawa ke Provinsi Gorontalo, yang kemudian secara rutin dilakukan setiap tahun dilaksanakan di Gorontalo.
Ia mengaku, sebagai warga Gorontalo yang bermukim di Parigi Moutong, menghargai budaya itu dan juga melaksanakan tradisi tersebut di Kelurahan Bantaya.” Jadi kegiatan ini khusus untuk warga Gorontalo, yang tinggal di pesisir Bantaya. Tapi terbuka untuk umum, untuk ikut hadir kegiatan ini,” jelas Rifai.
Lebaran ketupat yang dilaksanakan ini tambahnya, selain mendapatkan dana swadaya warga Gorontalo, juga mendapatkan sumbangan dari Pemerintah Daerah setempat, Pemkab Sigi, Perbankan, pihak dealer motor, dan beberapa pengusaha kapal penangkap ikan.