PALU EKSPRES, PARIMO– Komandan Pos (Danpos) TNI AL Parigi Moutong (Parimo) Letda Laut (P) Aditya Nugroho mengungkapkan, sepanjang tahun 2020 pihaknya mencatat ada 18 kasus kecelakaan perahu nelayan di perairan Teluk Tomini, Parigi Moutong.
Menurut Aditya, rata-rata penyebab terjadinya kecelakaan perahu nelayan yang ditangani pihaknya akibat kerusakan mesin dan patah kemudi. Kata dia, dalam penanganan kecelakaan laut ada yang namanya tim SAR gabungan Kabupaten Parigi Moutong.
“Jadi untuk kecelakaan laut ada tim SAR gabungan Kabupaten Parimo yang terdiri dari, TNI AL, Polairud Polres Parimo, Polairud Polda Sulteng dan lainnya,” kata Aditya Nugroho di Parigi, Rabu (2/6/2021).
Dia mengatakan, kecelakaan di laut Parimo terjadi kebanyakan dialami nelayan yang memancing ikan terlalu jauh dari daratan. Akibatnya, perahu mereka mengalami kerusakan. Karena pergerakannya terbatas, kemudian ditambah lagi nelayan juga kurang memperhatikan kelayakan perahunya ketika hendak turun melaut.
“Mereka nelayan ini terlalu jauh dari darat untuk memancing ikan tuna. Karena pergerakannya terbatas, sehingga banyak yang mengalami kecelakaan terutama pada mesin. Ditambah lagi cuaca di laut tidak menentu,” ujarnya.
Dengan demikian, para nelayan yang mengalami kecelakaan laut tersebut lanjut dia, jauh terbawa arus. Sehingga, banyak ditemukan di luar daerah Parimo, misalnya di Touna, wilayah utara Parimo, dan Popayato Provinsi Gorontalo.
Menurut dia, untuk tahun sebelumnya jumlah nelayan yang meninggal dunia akibat kecelakaan laut di Parimo sebanyak tiga orang. Sedangkan yang tidak ditemukan dua orang.
Dijelaskannya, untuk nelayan yang hilang dan tidak ditemukan tanda-tanda keberadaanya hingga memasuki hari ke tujuh, operasi SAR dihentikan sesuai kesepakatan semua pihak termasuk keluarga korban.
Ia menambahkan, untuk jumlah kecelakaan nelayan tahun 2021 pihakya mencatat sebanyak empat kasus. Kemudian untuk armada cepat yang akan digunakan dalam patroli laut, Aditya mengaku, pihaknya saat ini masih dalam pengajuan untuk pengadaan armada tersebut.
Karena, mengingat garis pantai Parigi Moutong begitu panjang yakni 472 kilometer. Sehingga, perlu adanya armada cepat guna memantau situasi di perairan Teluk Tomini. Untuk saat ini pihaknya masih menggunakan atau pinjam pakai armada milik Dinas Perhubungan setempat, untuk melakukan patroli laut.