“Jangan menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang sudah diberikan. Apalah pelatihan ini disubsidi pemerintah. Ingat kalian terpilih dari ratusan orang yang berminat dan mendaftar,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Ketenagakerjaan Palu, Setyo Susanto menjelaskan, pelatihan bahasa Jepang dilakukan karena menjadi bahasa kerja di lapangan ketika nantinya bekerja
“Pelatihan bahasa-bahasa teknis terkait dengan dunia kerja,” katanya.
Setyo merinci, jumlah calon pekerja sebanyak 590 peserta. Mereka sudah teregister dan terkoneksi dengan aplikasi perapera.
“Masih ada sebanyak 185 yang belum teregistrasi dengan baik. Kita beri kesempatan sampai tanggal 18 September 2021. Jika lewat dari batas ini belum berhasil teregistrasi maka gugur dengan sendirinya,” papar Setyo.
Dalam program ini, wali kota sebenarnya berharap bisa diikuti 1000 orang. Akan tetapi, sebagai tahap awal, peminat program ini cukup besar.
Kata Setyo, setelah pelatihan bahasa ini, peserta akan mengikuti lagi tes wawancara oleh asosiasi Jepang yang menyediakan lapangan kerja.
Setelah itu masuk pemantapan di Jakarta selama dua bulan. Untuk mengikuti pelatihan tata krama, etika, budaya serta kedisiplinan diri menyesuaikan waktu kerja di Jepang.
“Kami targetkan sudah ada pengiriman tenaga rekrutmen ini pada Januari 2021,”pungkasnya. (mdi/pe/palu ekspres)






