DONGGALA, PE – Bupati Donggala Drs Kasman Lassa, SH membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-III tingkat Kecamatan Balaesang Tanjung, Jumat malam, 28 Agustus 2015. Hadir dalam kegiatan ini antara lain, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Donggala Indotang K. Lassa, S.Sos, para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemda Donggala, tokoh masyarakat dan pemerintah Kecamatan Balaesang Tanjung.
Sebelum membuka kegiatan, Bupati bersama Calon Wakil Gubernur Sulteng dan tamu undangan menyaksikan teater yang ditampilkan oleh siswa-siswi di Kecamatan Balaesang Tanjung.
Bupati Donggala dalam sambutannya antara lain mengatakan alquran memberikan pencerahan bagi siapa saja yang membacanya. Alquran juga menawarkan keteduhan batin bagi mereka yang mengamalkannya. “Dengan menghayati ayat-ayat alquran kita dapat mengungkap berbagai rahasia alam di muka bumi ini. Karena itulah siapapun yang membaca alquran dan menghayati pesan-pesan yang terkandung di dalamnya akan meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT,” jelas Bupati pilihan rakyat Donggala ini.
Bupati Kasman menyampaikan pemahaman utuh terhadap nilai-nilai universal yang terkandung dalam alquran juga dapat memberikan kontribusi dalam membangun tatanan dunia yang aman, adil, dan bermartabat. Tatanan dunia yang dibangun atas nilai-nilai ke tuhanan yang luhur dan agung, serta nilai-nilai kemanusiaan universal.
“Oleh sebab itu, pelaksanaan MTQ ini sejatinya menjadi cermin sekaligus seruan kepada seluruh umat di dunia, bahwa sesungguhnya Islam itu teduh dan damai, Islam itu cinta keadilan dan menjauhi kekerasan, Islam itu menolak kebencian dan fitnah, Islam itu selalu menganjurkan persatuan, kebersamaan dan ukhuwah,” ungkapnya lagi.
Dalam konteks pelaksanaan pembangunan tambahnya, kegiatan MTQ juga mengemban misi yang sangat mulia sekaligus strategis, yakni menguatkan pembangunan akhlak bangsa. Selain itu, MTQ juga merupakan wahana mencerahkan generasi qurani, yaitu generasi yang mencintai alquran, mencintai seni lagu dan tulisan alquran, mencintai isi dan kandungan alquran serta mencintai kandungan budaya Islam yang terkandung dalam alquran.
“Dalam makna yang lebih luas, generasi qurani itu sedianya bukan saja generasi muslim yang sadar terhadap kewajiban keagamaannya tetapi juga mampu menyerap nilai-nilai alquran sehingga dapat memposisikan dirinya sebagai agen-agen perubahan dalam segala bidang kehidupan bermasyarakat,” pungkas Kasman Lassa.(*/fal)