Tertibkan Arsip, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Parimo Buat Museum Mini

  • Whatsapp
Kepala Bidang Pengelolaan dan Pemanfaatan Arsip pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Eny Susilowati saat menunjuk ke arah foto dan dokumentasi arsip daerah. Foto : ASWADIN/PE


PALUEKSPRES, PARIMO – Untuk menertibkan arsip, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) saat ini tengah melakukan pembenahan report center atau galery arsip.
“Ini sangat penting untuk Parigi Moutong, apalagi kita baru-baru ini mendapat anugrah Tombolotutu sebagai Pahlawan Nasional dan beliau berasal dari daerah ini,” kata Eny Susilowati selaku Kepala Bidang Pengelolaan dan Pemanfaatan Arsip di Parigi, Kamis (16/12/2021).
Dia mengatakan, untuk Pahlawan Nasional Tombolotutu pihaknya mempunyai banyak arsip. Sehingga, tidak kesulitan untuk menemukan arsip tersebut. “Jadi banyak arsip tentang beliau dan ini kami dalam proses pemajangan foto dan dokumentasinya,” ujar Eny.
Disamping itu kata dia, masih banyak arsip-arsip tentang Tombolotutu yang hilang dan belum ditemukan atau masih menjadi hak milik ahli waris. “Parigi Moutong tidak memiliki museum, sehingga report center kami ini beralih fungsi menjadi museum mini,” ungkapnya.
Menurutnya, museum mini tersebut nantinya akan menjadi sumber informasi tentang bagaimana Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dan Indonesia tempo dahulu. Sebab, semua foto dan dokumentasi, mulai dari pahlawan, pemimpin daerah dari masa ke masa hingga presiden dipajang di museum mini itu.
“Saat ini kami sedang melakukan pembenahan meskipun dengan anggaran yang sangat terbatas, kami juga membawa ornamen-ornamen kedaerahan. Jadi fungsinya ini sebagai galery sekaligus museum mini,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika diberikan kepercayaan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk mengalokasikan anggaran, pihaknya akan membuat miniatur senjata-senjata tradisional, seperti guma, taiganja, dan lainnya.

“Aslinya itu ada semua, dan tidak mungkin saya pajang yang asli. Jadi saya harus memiliki dana dulu untuk membuat miniaturnya, kemudian dipajang disini dan diberi keterangan. Sehingga, anak-anak kita tidak kehilangan identitasnya.” ujarnya. (asw/paluekspres)

Pos terkait