PALUEKSPRES, PALU- Sejumlah warga di Perumahan Dosen (Perumdos) Universitas Tadulako mengeluhkan bertumpuknya sampah selama sepekan setelah dilaunchingnya Satuan Tugas Adipura dan peluncuran armada khusus sampah untuk Adipura di Kota Palu.
“Sudah 1 Minggu sampah di depan rumah tidak diangkat. Kalau saya lebih suka lewat pak Larabeng saja,” keluh Pak Insarullah kepada PaluEkspres, Minggu (6/2/2022)
Padahal selama lima tahun pengelolaan persampahan dilakukan oleh petugas yang ditunjuk oleh 2 masjid di Perdos Untad Tondo, yang bertugas menjemput sampah masyarakat setiap hari kecuali pada hari Jumat.
Namun informasi dari Kelurahan mengatakan bahwa pengelolaan sampah diambil alih oleh Pemerintah Kota Palu per 1 Februari 2022. “Maka dihentikanlah pengelolaan persampahan yang selama ini dilakukan oleh petugas yang ditunjuk oleh 2 masjid di Perdos Untad Tondo itu,” ujar Insarullah.
“Tapi bagaimana ini, baru mulai saja sudah macet duluan. Sampah so menumpuk depan rumah,” keluhnya.
“Saya berharap supaya masalah ini ditanggulangi secepatnya. Karena selama ini masyarakat perdos sdh menikmati pengelolaan sampah mandiri dengan baik,”ujar Insarullah.
Sebenarnya sistem pengangkutan sampah di Perdos Untad itu sudah berjalan 5 tahun dengan baik dan teratur.
“Selama ini warga aman-aman saja. Warga bayar Rp50ribu tiap bulan. Hasilnya dibagi untuk pengangkut, pemilik motor Kaesar dan untuk kas masjid,” ujar Pak Tasrief.
Lalu muncul aturan Walikota tentang pengangkutan sampah mengubah sistem yang sudah berjalan selama lima tahun tersebut, katanya.