PARIMO, PE – Pembangunan jalan ke kantong produksi sepanjang kurang lebih 1 kilo meter dengan anggaran Rp250 juta mendapat protes dari warga. Proyek tersebut merupakan Program Pembangunan Infrastrusktur Pedesaan (PPIP) tahun 2014 yang ada di Desa Kayu Jati Kecamatan Ongka Malino mendapat protes warga setempat. Sikap warga tersebut disampaikan langsung ke anggota DPRD Parigi Moutong, yang melihat OMS PPIP tidak transfaran dalam melakukan pekerjaan.
Yusuf Anggota DPRD Parigi Moutong, mengaku progres pekerjaan PPIP yang ada di desanya menimbulkan keresahan warga. Munculnya protes itu diketahui setelah mereka yang terlibat dalam struktur Organisasis Masyarakat Setempat (OMS) tidak maksimal fungsi. Ini juga berdampak pada pelaksanaan pekerjaan jalan ke kantong produksi.
”Karena saya terima SMS terkait PPIP di Desa Kayu Jati. Belum lama ini, saya buat pertemuan di rumah saya sendiri, saya panggil Kades, OMS dan fasilitator PPIP. Saya arahkan, agar kembali melakukan musyawarah pembentukan OMS baru dengan tujuan agar tidak terjadi kekisruan dalam desa itu hanya gara – gara persoalan sedikit,”kata Yusuf kepada Palu Ekspres, Senin kemarin (31/8).
Yusuf menilai, yang mengetahui hasil pekerjaan itu apakah bermasalah atau tidak, adalah fasilitator teknis. Namun kata dia, sebagai angota DPRD hanya bisa memfasilitasi masyarakat dengan pemerintah kecamatan dan desa serta dinas terkait. Dimaksudkan mereka melakukan pertemuan guna menghindari adanya hal – hal yang tidak diinginkan dalam desa itu.
“Saya tidak tau hasil pekerjaan itu, yang lebih tau adalah fasilitator teknisnya dan dia lebih tau apakah ada kejanggalan atau tidak. Saya hanya bisa mempasilitasi agar masyarakat yang memprotes bisa dibuatkan kembali pertemuan PPIP itu.”sebutnya.
Senada dengan Yusuf, anggota dewan lainnya Hazairin Paudi dari Fraksi PAN meminta ada pertemuan untuk mengakomodir protes beberapa warga Desa Kayu Jati.
“Kita belum tahu apakah hasil pekerjaanya baik atau tidak. Hanya yang perlu dibenahi adalah struktur OMS-nya, jika OMS bisa bekerja dengan baik tentunya tidak akan ada protes – protes warga seperti ini,” tanadasnya.
Satker PPIP Kabupaten Parigi Moutong, Arsal mengaku di Desa Kayu Jati memang ada terjadi kekisruhan antar masyarakat dan OMS setempat. Ada beberapa kelompok masyarakat yang menginginkan transparansi pengelolaan proyek oleh OMS. Saat ini hasil pekerjaan jalan separuhnya sudah selesai dengan menggunakan pencairan pertama dan kedua. Pihak satker juga menilai, timbulnya masalah di desa Kayu Jati itu diduga tidak maksimalnya fasilitator teknis dan fasilitator pemberdayaan, melaksanakan pengawasan. (ady)