Gubernur Sulteng Minta Kerusuhan di PT GNI Tak Terulang Lagi

  • Whatsapp
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura. Foto: Dok

Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura meminta seluruh pemangku tokoh kepentingan agar memberikan solusi menenangkan menyusul terjadinya insiden kerusuhan di lokasi pertambangan nikel PT Gunbuster Nikel Industri (GNI) di Morowali Utara, Sulteng.
“Saya minta semua tokoh pemangku kepentingan supaya memberikan solusi dan menenangkan, jangan membuat komentar-komentar yang tidak menyejukkan semua pihak,” kata Gubernur Sulteng Rusdy Mastura melalui siaran pers yang diterima media ini, Ahad (15/1/2023).
Gubernur Sulteng pada prinsipnya sangat menyangkan terjadinya aksi anarkis yang berujung kericuhan di perusahaan tersebut. Namun, Gubernur Rusdy sangat yakin Kapolda Sulteng akan mampu bertindak untuk memberikan solusi dan keamanan.

Baca juga : Warga Morowali Utara Temukan Senpi Buatan Rusia dan 103 Butir Munisi

“Saya akan meminta aparat keamanan Polri untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut sesuai aturan hukum yang berlaku dan meminta hal serupa tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Sekaitan dengan insiden tersebut, Gubernur Sulteng menekankan agar semua kepentingan harus dibicarakan dengan baik dan memberikan manfaat kepada semua pihak. Sebab, semua daerah telah berjuang untuk mendatangkan Investasi di daerahnya dengan harapan dapat meningkatkan pertumbuhan pembangunan, membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagaimana diberitakan, telah terjadi aksi pembakaran di lokasi perusahaan tambang nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dalam beberapa potongan video yang diperoleh media ini dari grup WhatsApp Liputan Polda Sulteng –Komunitas wartawan liputan Polda Sulteng-, Ahad (15/1/2023), terlihat aksi pembakaran meluas. Semula, dalam video terlihat massa membakar base camp karyawan.
Di video lainnya berdurasi 12 detik, terdengar suara dalam rekaman video menyebutkan, bahwa base camp yang dibakar massa itu adalah base camp yang ditempati para karyawan asal Cina. Pada video lain berdurasi 18 detik, massa membakar alat berat crane dan wheel loader.
Informasi yang diperoleh media ini sebagaimana diposting salah satu akun di Facebook bernama ‘fHy Ndiiz Sondeng’ menyebutkan aksi kerusahaan tersebut bermula pada saat karyawan Indonesia masuk dalam pabrik untuk mengajak rekan-rekannya ikut dalam aksi mogok kerja. Lantas mereka dihadang oleh karyawan asal Cina dan langsung bertindak anarkis dengan memukul motor dan mengejar karyawan Indonesia dengan pipa besi.
Aksi pemukulan tersebut yang dilakukan oleh pekerja Cina ini mengakibatkan beberapa karyawan Indonesia terluka dan motor yang digunakan banyak yang rusak.
Aksi yang dilakukan karyawan Cina pada Sabtu pagi (14/1/2023), menyulut pertikaian dan kerusuhan hingga malam hari antara karyawan Cina dan Indonesia hingga membuat suasana semakin mencekam.
Sejumlah karyawan mengalami luka-luka dalam insiden tersebut, tak terkecuali karyawan perempuan juga tidak luput dari aksi kekerasan.

Pos terkait