Ini Peluang Menjual Makanan Halal di Jepang. Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan, Jepang menjadi negara yang berpotensi untuk menjadi market pasar produk halal Indonesia. Data statistik 2022 penduduk Jepang berjumlah 300 ribu dan 20 persen orang Indonesia.
“Persepsi publik Jepang terhadap makanan halal juga positif, karena kata halal diasosiasikan dengan sehat,” tutur Heri Akhmadi saat bersama Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin melakukan pertemuan secara hybrid dengan Diaspora Indonesia Pelaku Bisnis Produk Halal di Jepang, di Kyoto, Jepang, Selasa (07/03/2023).
Pernyataan Duta Besar disambut oleh Wapres KH Amin Ma’ruf tentang Peluang Menjual Makanan Halal di Jepang. Menurut Wapres, bahwa pemasaran produk halal Indonesia perlu dipasarkan di Jepang. Karena negara ini memiliki perhatian besar terkait wisata ramah muslim, meskipun penduduk muslim tergolong minoritas di sini.
“Pemerintah Jepang terdorong untuk memajukan industri halal, salah satunya dilatarbelakangi meningkatnya minat wisatawan muslim global yang berkunjung ke Jepang,” ungkap Wapres.
“Karena mereka dikunjungi negara-negara muslim dari Indonesia, Timur Tengah, timteng. Apalagi menjelang expo 2025 yang sebentar lagi sudah harus mereka siapkan,” tambahnya melihat Peluang Menjual Makanan Halal di Jepang.
Menurut Wapres, pemasaran produk halal di Jepang juga disambut baik oleh Pemerintah Jepang.
“Dari waktu saya ketemu dengan PM [Perdana Menteri Fumio Kishida] beberapa bulan lalu saya juga sampaikan tentang produk halal. Beliau sambut baik dan perintahkan menteri terkait untuk tindaklanjuti,” ungkapnya.
Diaspora Indonesia, Menjadi Peluang Menjual Makanan Halal di Jepang
Wapres kembali menegaskan, pemerintah memiliki komitmen penuh dalam menjadikan Indonesia Pusat Halal Dunia. Diaspora Indonesia di Jepang diharapkan turut mendukung percepatan cita-cita tersebut. Diaspora Indonesia, Menjadi Peluang Menjual Makanan Halal di Jepang
Diaspora Indonesia yang berada di manca negara, diharapkan mainkan peran pasarkan produk-produk tersebut.
“Kita sekarang baru menjadi konsumen halal terbesar dunia. Kita ingin jadi produsen halal terbesar di dunia. Ini akan sangat terkait dengan adanya diaspora dan pengusaha di luar negeri. Ini akan jadi penting perannya, selain produksi dan miliki standar global, tetapi juga tentu pemasaran yang jadi kunci keberhasilan,” kata Wapres soal peran Diaspora Indonesia di luar negeri.






