“Jangan tinggalkan ciri khas bangsa kita yaitu bahasa ibu sehingga kepunahan bahasa daerah tidak terjadi,” ujar Yudiawati dalam sambutannya.
Selama kegiatan para peserta akan diberikan materi tentang dasar-dasar membaca dan menulis cerpen, puisi, mendongeng, tembang tradisi, pidato dan komedi tunggal berbahasa daerah. Keenam materi tersebut akan diajarkan kembali oleh peserta ToT ke sesama rekan guru dan murid di sekolah dan komunitas masing-masing.
Pelatihan ini menggabungkan praktik dan materi. Pemateri membimbing peserta baik secara individu maupun kelompok dan peserta juga sangat aktif dalam berinteraksi secara langsung dengan pemateri. Melalui kegiatan ini, bahasa Kaili diharapkan dapat tetap terjaga kelestariannya dengan memunculkan tunas-tunas baru penutur bahasa ibu yang mencintai bahasa daerahnya. (bid/paluekspres)






