Parigi Moutong, PaluEkpres.com – Terkait pengrusakan hutan mangrove di Dusun IV, Desa Toboli, Kecamatan Parigi Utara, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) mengaku telah menerima laporan masyarakat.
“Jadi soal pembukaan lahan di Toboli, kami menerima aduan dari masyarakat yang bermukim diwilayah itu pekan lalu,” ungkap Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup, DLH Parimo, Muhamad Idrus di Parigi, Senin (12/6/2023).
Menurut Idrus, warga di wilayah itu mengajukan keberatan lantaran diduga status kepemilikan lokasi yang dibuka tersebut belum jelas.
Dengan demikian, dalam waktu dekat sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), pihaknya akan melakuka verifikasi aduan di lapangan.
“Begitu asumsi mereka, sehingga kami dari DLH sesuai SOP melakukan verifikasi aduan masyarakat. Kita lihat apa kegiatan mereka disana, rencana kegiatan apa, dan siapa pelaksananya yang bertanggungjawab disitu,” ujar Idrus.
Selanjutnya kata dia, DLH akan membuat berita acara aduan. Kemudian, setelah ada hasil verifikasi nantinya, dan memastikan bahwa dilokasi itu ada kegiatan, apalagi sudah melakukan pembabatan lokasi hutan mangrove di wilayah tersebut. Itu juga mengganggu pasokan air bersih mereka.
“Tentu saja kami akan melakukan verifikasi terkait perizinanya sesuai aturan yang berlaku.” tegasnya.
Namun, jika mereka memiliki izin usaha atau pun tidak, itu nantinya akan muncul pada saat pihaknya melakukan verifikasi pada berita acara hasil verifikasi.
Sekaitan hal itu, pihaknya juga telah mengkonfirmasi Camat Parigi Utara. Dengan harapan pihak Kecamatan dan Pemerintah Desa setempat untuk mengundang pihak pelaksana atau pemilik usaha.
Sementara, sejumlah warga dusun IV Desa Toboli juga menyangkan pembukaan lokasi di hutan mangrove itu tanpa melakulan sosialisasi terlebih dahulu. Karena, sebagain warga desa setempat memiliki lahan berdekatan dengan lokasi yang sedang dibuka saat ini.
Selain itu, mereka (warga) juga mengeluhkan ketersediaan air bersih. Sebab, sumber air bersih yang mereka gunakan sehari-hari fasilitasnya rusak akibat pembukaan lahan tersebut.
“Kami minta yang bersangkutan memperbaiki kembali pipa air bersih yang rusak. Supaya aliran air bisa lancar kembali,” harap Edi salah satu warga dusun IV Toboli itu. (asw)