Danau, Sungai Poso serta Laut Poso Tercemar Mikroplastik

  • Whatsapp
ANTUSIAS - workshop tolak plastik sekali pakai, berlangsung di Dodoha Jalan Yosi Tentena dilaksanakan 9 – 12 Juli 2024. Foto: Istimewa

Berikut beberapa temuan dari proses Workshop di Dodoha dan Aula Pertemuan Desa Tokorondo 10-11 Juli 2024


Bacaan Lainnya

Jenis Sampel
LokasiHasil TemuanJenis Pencemaran
Daun Pohon KapukDekat Pembakaran sampah di Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara3 partikel mikroplastik jenis fiberMikroplastik di Daun
Cawan Petri yang diletakkan di 3 lokasi berbeda di Kelurahan Pamona selama 3 jamKelurahan Pamona, Kecamatan Pamona Puselemba3 partikel fiber, 1 partikel filamenMikroplastik di Udara
2 wajah manusiaLokasi workshop4 mikroplastik fiber warna biru, 2 partikel mikroplastik jenis fiber merah, 1 granula (kemungkinan berasal dari scrub wajah)Mikroplastik di alat kosmetik
Air DanauDanau Poso60 partikel/100 liter air (40 fiber, 5 foam, 5 filamen,10 fragmen)Mikroplastik di Air Danau Poso
Air LautPantai Desa Tokorondo4 fiber, 2 filamen, 1 fragmenMikroplastik di Air Laut
Daun PisangDesa Tokorondo3 fiber, 1 filamenMikroplastik di daun
Air tawarKompleks Pesantren Gontor Desa Tokorondo2 fiber, 1 fragmen,

Nina, panggilan akrab Aesnina Aqilani , aktivis muda co-captain River yang ikut menjadi narasumber dalam workshop berulangkali menyebutkan bahwa generasi muda berhak untuk mendapatkan udara yang bersih, sungai yang jernih dan lingkungan yang sehat di masa depan. “Jangan sampai hak kita atas udara yang bersih, sungai yang jernih dan lingkungan yang sehat dirampas oleh masa sekarang dengan meninggalkan banyak sampah plastik terutama mikroplastik “

Nina mengingatkan bahwa meskipun jumlah partikel mikroplastik dalam penelitian singkat di sampel yang dikumpulkan dalam serangkaian workshop ini tergolong sedikit jika dibandingkan dengan yang ada di Jawa, namun penting untuk melakukan pencegahan agar tidak semakin banyak jumlahnya.

Lenny Palese, salah satu peserta workshop mengungkapkan pentingnya kesadaran tentang keberadaan mikroplastik ini untuk bisa menyusun rencana bersama mencegahnya.

“Sebagai warga masyarakat dan komunitas yang mengetahui mengenai keberadaan mikroplastik di Kabupaten Poso dan bahaya mikroplastik, kami ingin agar Kabupaten Poso bisa bebas plastik sekali pakai,” harapnya. (***/paluekspres)

Pos terkait