Berikut beberapa temuan dari proses Workshop di Dodoha dan Aula Pertemuan Desa Tokorondo 10-11 Juli 2024
| Jenis Sampel | Lokasi | Hasil Temuan | Jenis Pencemaran |
| Daun Pohon Kapuk | Dekat Pembakaran sampah di Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara | 3 partikel mikroplastik jenis fiber | Mikroplastik di Daun |
| Cawan Petri yang diletakkan di 3 lokasi berbeda di Kelurahan Pamona selama 3 jam | Kelurahan Pamona, Kecamatan Pamona Puselemba | 3 partikel fiber, 1 partikel filamen | Mikroplastik di Udara |
| 2 wajah manusia | Lokasi workshop | 4 mikroplastik fiber warna biru, 2 partikel mikroplastik jenis fiber merah, 1 granula (kemungkinan berasal dari scrub wajah) | Mikroplastik di alat kosmetik |
| Air Danau | Danau Poso | 60 partikel/100 liter air (40 fiber, 5 foam, 5 filamen,10 fragmen) | Mikroplastik di Air Danau Poso |
| Air Laut | Pantai Desa Tokorondo | 4 fiber, 2 filamen, 1 fragmen | Mikroplastik di Air Laut |
| Daun Pisang | Desa Tokorondo | 3 fiber, 1 filamen | Mikroplastik di daun |
| Air tawar | Kompleks Pesantren Gontor Desa Tokorondo | 2 fiber, 1 fragmen, |
Nina, panggilan akrab Aesnina Aqilani , aktivis muda co-captain River yang ikut menjadi narasumber dalam workshop berulangkali menyebutkan bahwa generasi muda berhak untuk mendapatkan udara yang bersih, sungai yang jernih dan lingkungan yang sehat di masa depan. “Jangan sampai hak kita atas udara yang bersih, sungai yang jernih dan lingkungan yang sehat dirampas oleh masa sekarang dengan meninggalkan banyak sampah plastik terutama mikroplastik “
Nina mengingatkan bahwa meskipun jumlah partikel mikroplastik dalam penelitian singkat di sampel yang dikumpulkan dalam serangkaian workshop ini tergolong sedikit jika dibandingkan dengan yang ada di Jawa, namun penting untuk melakukan pencegahan agar tidak semakin banyak jumlahnya.
Lenny Palese, salah satu peserta workshop mengungkapkan pentingnya kesadaran tentang keberadaan mikroplastik ini untuk bisa menyusun rencana bersama mencegahnya.
“Sebagai warga masyarakat dan komunitas yang mengetahui mengenai keberadaan mikroplastik di Kabupaten Poso dan bahaya mikroplastik, kami ingin agar Kabupaten Poso bisa bebas plastik sekali pakai,” harapnya. (***/paluekspres)






