Mahasiswa Prodi Akuakultur Untad Aksi Bersih Pantai Talise dan Area Konservasi Mangrove Mamboro, Temukan 93% Sampah Plastik

  • Whatsapp

Selain pengumpulan sampah, dilakukan juga pendataan sampah oleh mahasiswa dibawah bimbingan Ibu Dr. Ir. Irawati Mei Widiastuti,. M.Si selaku Ketua Program Studi Akuakultur, Universitas Tadulako. Berdasarkan perhitungan setelah pemilahan jenis, diperoleh hasil sampah plastik sejumlah 93% yang berupa gelas plastik, plastik kemasan makanan, sedotan plastik, sendok plastik dan potongan-potongan plastik lainnya, hanya 7% yang berupa kayu, karet atau kain. Hasil ini menandakan bahwa sampah plastik merupakan penyumbang terbesar sampah di pantai Talise.

Menurut Ibu Dr. Ir. Irawati Mei Widiastuti,. M.Si banyak sampah plastik yang dikumpulkam merupakan bekas kemasan pengunjung Pantai Talise, menurut beliau masih sangat kurang kesadaran para pengunjung pantai Talise untuk membuang sampah pada tempatnya.

Bacaan Lainnya

 Aksi Bersih di Kawasan Mangrove Mamboro

Selain kegiatan di Pantai Talise, sebagian kelompok mahasiswa melakukan aksi bersih ke kawasan mangrove Mamboro yang merupakan kawasan konservasi mangrove. Kawasan mangrove ini sangat penting bagi kelestarian lingkungan karena berfungsi sebagai penahan abrasi, rumah bagi berbagai biota, serta penyaring alami limbah sebelum masuk ke laut.

Kegiatan di Mamboro juga difokuskan pada penanganan sampah-sampah plastik dan limbah yang tersangkut di antara akar-akar pohon mangrove dan dipinggir pantai. Mahasiswa terlihat bekerja sama membersihkan sampah-sampah tersebut dengan hati-hati agar tidak merusak akar mangrove yang rentan. Mereka juga mengumpulkan data sampah untuk keperluan pendataan dalam bidang lingkungan dan akuakultur.

Salah satu dosen pembimbing, Roni Hermawan, S.Pi.,M.Si.,  menuturkan bahwa kegiatan bersih-bersih di kawasan mangrove ini sangat relevan dengan bidang studi akuakultur.

“Mangrove memiliki peranan penting dalam ekosistem pesisir karena selain sebagai habitat berbagai organisme (nursery ground), mereka juga berfungsi sebagai penyaring alami dan menjaga kualitas air laut. Dengan melakukan kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga belajar mengenai ekosistem mangrove secara langsung,” ujar Roni.

Pos terkait