Pengamat Desak KPU Coret Hasrullah sebagai Panelis Debat Cagub Sulsel 2024

  • Whatsapp
Pengamat Desak KPU Coret Hasrullah sebagai Panelis Debat Cagub Sulsel 2024
poster panelis debat kandidat gubernur dan wakil gubernur Sulsel 2024 yang akan dilaksanakan Minggu (10/11/2024)/ foto: istimewa

PALUEKSPRES.COM, Makassar — Pengamat Desak KPU Coret Hasrullah sebagai Panelis Debat Cagub Sulsel 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel kembali akan menggelar debat publik calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulsel periode 2025-2030, Minggu (10/11/2024).

Namun kehadiran Hasrullah sebagai salah satu panelis memantik kritik pedas kepada KPU. KPU Sulsel dinilai tidak netral memilih panelis.

Bacaan Lainnya

Sebabnya, Hasrullah adalah akademisi yang acap kali tampil membela paslon gubernur Sulsel yakni Ramdhan Pomanto-Ashar Arsyad (DIA).

Hasrullah mewakili akademisi dari sisi pakar komunikasi publik.

“Dia, Pak Hasrullah tendensius. Banyak pernyataannya di media yang menyerang kandidat Andalan Hati. Masak KPU tunjuk dia jadi panelis di debat publik kedua ini.” Demikian aktivis anti korupsi, Rais Rahman, di Makassar, Minggu (10/11/2024).

“Ini harus diketahui KPU dan masyarakat luas,” tandas Rais.

Ketua Gerakan Rakyat Anti Korupsi Sulawesi Selatan (Gerak SulSel) ini menyebutkan, KPU harus melakukan perubahan terhadap Hasrullah.

Menurutnya itu bisa mencoreng KPU sendiri.

“Kami mendesak KPU segera ubah itu dan tidak memasukkan Hasrullah dalam satu panelis di debat publik Cagub cawagub,” tegas Rais.

Mempertanyakan Netralitas KPU Sulsel

Sementara itu, Ahmad Akkas, salah satu perumus Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI), mempertanyakan netralitas KPU Sulsel.

Sebab melibatkan Hasrullah, dalam debat kedua kandidat Cagub Sulsel.

Ahmad Akkas, menilai Hasrullah salah satu akademisi Universitas Hasanuddin yang selama ini terkenal dari opini-opininya cenderung memihak kepada salah satu calon Gubernur.

“Apa tidak ada akademisi lain yang lebih netral dan tidak pernah beropini yang menggiring ke salah satu paslon? Apa KPU Sulsel tidak mengamati perkembangan?” Tanya Ahmad Akkas.

Ahmad Akkas menilai ada kecenderungan KPU memakai panelis yang cenderung berpihak. Hal ini kata dia masih terulang pada debat kedua ini.

Menurutnya pada Debat pertama lalu, KPU Sulsel memakai Ema Husain yang menurut laporan kawan-kawannya dari komentarnya di beberapa Grup Whatsapp terindikasi berpihak pada salah satu paslon tertentu.

“Carilah panelis yang netral yang dari rekam jejaknya tidak terlihat kecenderungannya pada pihak tertentu lanjutnya.

Pos terkait