Palu, PaluEkspres.com – Jumlah karyawan di Kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) per tanggal 3 Mei 2025, sebanyak 85.423 orang. Dari total jumlah itu, 93 persen merupakan tenaga Indonesia dan sekitar 6 persen berasal dari tenaga kerja asing (TKA).
“Kalau mau head to head, masih jauh jumlah tenaga kerja kita, terutama dari lokal Sulawesi dibanding dengan TKA,” kata Dedy Kurniawan, Media Relations Manager PT IMIP pada pelatihan jurnalistik ekonomi dan industri di Era transformasi digital. Pelatihan yang digelar PT IMIP ini berlangsung selama tiga hari, mulai 21 hingga 23 Mei 2025 di Swiss-Belhotel Palu.
Dari total tenaga kerja tersebut kata Dedy, sudah banyak di antara tenaga kerja Indonesia berada di level manajerial.
Misalnya, Sulawesi Mining Industri (SMI), salah satu tenant yang berada di Kawasan IMIP, sejumlah tenaga kerja Indonesia sudah menempati posisi sebagai manager dan survervisor, dari total 2.100 karyawan dengan persentase 97 persen tenaga kerja Indonesia. Bahkan, ada di antaranya menduduki posisi sebagai superintendent.
Hanya saja untuk mencapai posisi tersebut memang tak mudah, dibutuhkan pembelajaran dan alih keahlian teknologi. Sebagai ilustrasi kata Dedy, SMI dengan posisi tenaga kerja Indonesia yang sudah mencapai 97 persen, membutuhkan kurang lebih 6 tahun untuk proses transfer keahlian teknologi.
Dedy mengakui, memang cukup sulit dan membutuhkan waktu yang agak lama untuk transfer keahlian teknologi tersebut.
“Makanya, kami setiap bulan menggelar pelatihan untuk transfer keahlian teknologi dari enggenering China ke karyawan Indonesia,” kata Dedy.
Dedy menambahkan, terdapat empat level pekerjaan yang ada di Kawasan IMIP, yakni low-skill, skill, pakar, dan manajerial. Uniknya, banyak tenaga kerja Indonesia lebih memilih berada di bawah posisi manajemen. Alasannnya, tenaga kerja lokal lebih memilih mengejar lembur dibanding harus menduduki posisi manajerial. Sebab di level ini, tak ada kerja lembur. “Tapi di bawah level manajemen, masih ada lembur,” ujarnya. (fit/paluekspres)






