PALU EKSPRES, LUWUK – Mungkin sebagian orang sudah mengetahui keindahan bawah laut yang memiliki lamun dan terumbu karang dengan berbagai jenis ikan dan makhluk lainnya dan sebagian juga menikmati pesisir pantai yang indah. Namun apa jadinya jika semua itu rusak, tentu akan menganggu keseimbangan alam dan memengaruhi kehidupan manusia.
“Tidak hanya hari ini, hari-hari kedepan kami yang tergabung dalam organisasi peduli akan keberlanjutan ekosistem terumbu karang, lamun dan pesisir pantai peduli terhadap perlindungan wilayah laut mengingat kekayaan alam laut ini juga penting untuk penghidupan kita,” ujar Herman Tope kordinator aksi penyelamatan dan perlindungan terumbu karang, lamun dan pesisir pantai, Selasa (25/4) di Bundaran Tugu Adipura, Luwuk Kabupaten Banggai.
Herman Tope mengatakan bumi meliputi daratan dan lautan dimana hampir 70% merupakan lautan dan sisanya 30 persen merupakan daratan. Lautan merupakan habitat bagi organisme-organisme perairan baik di perairan dalam maupun perairan dangkal.
Keanekaragaman yang terdapat di lautan sangat bervariasi mulai dari jenis-jenis ikan dan biota perairan lainnya. Lautan merupakan kawasan biodiversitas yang perlu dilindungi dan dijaga kelestariannya. Untuk itu perlu adanya suatu zonasi atau daerah perlindungan laut.