Duh, Pengunjung Lapas Selundupkan Sabu di Pampers Anak

  • Whatsapp
terdakwa korupsi

PALU EKSPRES, PONTIANAK – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Pontianak, Jalan Adi Sucipto, Sungai Raya, Kubu Raya rentan disusupi pengedar narkoba. Petugas Lapas menggagalkan penyelundupan sabu yang dibawa seorang pengunjung wanita, Senin (22/5).

Jumlahnya tidak sedikit, seberat 210 gram yang dibawa wanita berinisial V, 28. Saat mengunjungi Lapas, wanita itu bersama anaknya yang masih berusia enam tahun. Layaknya pengunjung lainnya, V sama sekali tidak terlihat mencurigakan. Ketika diperiksa dan digeledah, petugas menemukan serbuk putih yang diduga sabu disembunyikan dalam popok atau pampers anaknya.

Bacaan Lainnya

“Modus yang digunakan oleh pelaku itu dengan cara menyembunyikan barang haram tersebut di dalam popok anaknya,” ungkap Ka Lapas Pontianak, Sukaji kepada wartawan, Senin (22/5) sore.

Dikatakan Sukaji, pelaku mengajak anaknya ke Lapas hendak mengunjungi keluarganya. “Setelah mendapat kartu besuk, kita bawa ke ruang pemeriksaan. Di situ dia diperiksa oleh petugas wanita,” ungkap Sukaji.

“Pemeriksaan dilakukan di seluruh tubuh dan barang bawaan. Sehingga tak dapat mengelak lagi. Barang yang diduga sabu pun kita temukan,” sambungnya.

Ka Lapas berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Narkoba Mapolda Kalbar. Wanita tersebut langsung digelandang ke markas polisi. “Pengakuan V, sabu itu untuk keluarganya yang ada di dalam. Dia yang memesan barang itu, kemudian dibawa olehnya saat berkunjung ke Lapas,” beber Sukaji.

Atas temuan ini, Sukaji mengatakan, pihaknya sangat komitmen memberantas narkoba di lingkungan Lapas Klas II A Pontianak. “Memang di dalam ini isinya rata-rata pecandu dan pengedar narkoba. Kalau sudah sakau, macam-macam perbuatannya,” katanya.

Dia mengaku prihatin dan miris terhadap apa yang dilakukan pecandu dan pengedar narkoba. Mereka yang sudah terpengaruh obat-obatan terlarang itu, tidak lagi memikirkan dampak yang dilakukannya.

“Lihat itu tadi temuan kita, yang dikorbankan itu adalah keluarganya. Keluarganya disuruh membawa narkoba. Kan sudah tahu itu dilarang, tapi malah menyuruh keluarganya melakukan perbuatan yang melanggar hukum,” tegasnya.

“Saya rasa dukungan masyarakat berkaitan dengan memerangi narkoba juga belum maksimal. Tadi salah satu buktinya,” ungkap Sukaji.

Pos terkait