PALU EKSPRES, PARIMO – Kepala Desa (Kades) Sausu Piore Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Ismail, mengatakan terumbu karang di perairan laut wilayah yang dipimpinnya itu tercemar limbah tambang emas dari Sausu Salubanga.
Hal itu diketahuinya setelah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) jurusan Biologi Universitas Tadulako (UNTAD) Palu beberapa waktu lalu.
Ia menegaskan, akibat pencemaran laut tersebut, lambat laun kawasan terumbu karang di perairan laut Desa Sausu Piore tersebut mengalami kerusakan karena limbah tambang emas tersebut mencemari terumbu karang melalui aliran sungai. Padahal, menurutnya, terumbu karang di perairan laut tersebut sangat bagus untuk pengembangan objek wisata di desa itu.
Tidak hanya itu tambahnya, dampak dari pencemaran melalui sungai tersebut dapat dilihat dari warna air laut yang menjadi keruh. Setiap harinya, air laut berwarna kecoklatan.
“Lihat saja warna air laut yang sudah berwarna kecoklatan. Hal itu diakibatkan pencemaran yang membuat air sungai menjadi keruh dan mengalir hingga ke hulu dan berdampak terhadap biota laut,” ujar Ismail kepada Palu Ekspres, belum lama ini.
Ia menegaskan, saat ini Pemerintah Desa (Pemdes) Sausu Piore tengah mendorong pemuda di wilayah itu untuk meningkatkan wisata pantai.
Pencemaran yang berdampak terhadap kerusakan terumbu karang tersebut kata dia, tentu dapat berdampak pula terhadap peningkatan wisata pantai di Desa Sausu Piore itu sendiri. Contohnya, untuk menarik wisatawan berkunjung di objek wisata pantai Desa Sausu Piore tersebut saat ini, dari segi keindahan terumbu karangnya.
Apalagi, wisatawan asing sangat senang berkunjung ke objek wisata pantai yang memiliki keindahan bawah laut.
Ia melanjutkan, kebanyakan para pengunjung di obyek wisata pantai sausu piore ini baik wisatawan asing maupun lokal, lebih sering melakukan diving untuk menikmati keindahan bawah laut.
(mg4/Palu Ekspres)