PALU EKSPRES, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan ke jajaran menteri dan kepolisian agar melayani pemudik sebaik mungkin. Pihaknya pun terus mematangkan koordinasi dengan instansi terkait untuk persiapan pengamanan jalur mudik.
“Mudik Lebaran adalah suatu yang khusus dari masyarakat. Oleh karenanya, presiden menugaskan kami untuk melakukan kegiatan ini dengan baik,” katanya di kompleks Istana Negara.
BKS -sapaan Budi, menambahkan, faktor keselamatan menjadi prioritas utama dalam menangani mudik. Hal itu berlaku untuk pelayanan mudik jalur laut, udara ataupun darat.
Karena itu, pemerintah terus mengecek bandara, stasiun kereta api, terminal bus maupun pelabuhan. “Prinsipnya keamanan nomor satu,” tegasnya.
Lebih lanjut mantan direktur utama PT Angkasa Pura II itu mengatakan, ada beberapa titik yang harus diperhatikan. Antara lain Bandara Soekarno-Hatta, Stasiun Gambir dan Pasar Senen, Tol Cipali, serta Pelabuhan Merak.
Selain itu, ada pula daerah di luar Jawa yang menjadi perhatian pemerintah dalam rangka musim mudik. Antara lain Batam dan Balikpapan. Namun, Budi menilai titik paling ekstrim saat mudik adalah Tol Cipali. Karenanya, pemerintah pun memberi perhatian serius.
“Memang yang agak eksktrim kami berikan suatu perhatian terutama kaitannya dengan Cipali. Kami melakukan pengamatan intensif, perencanaan, dan kami bersama kapolri sudah menetapkan, bahwasannya kapolri bersedia menjadi komandan untuk operasional di lapangan,” tutur dia.
Pemerintah juga menyiapkan tiga rute jalur mudik ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Yakni jalur utara, Cipali dan selatan. Namun, Budi memprediksi pemudik bakal lebih memilih Tol Cipali. Karenanya akan ada sistem buka tutup akan diterapkan di Cipali.
“Kami bekerja sama dengan Polri akan menetapkan suatu pembatasan dengan menetapkan buka tutup di Cipali. untuk itu kami menyarankan ke selatan atau ke utara,” ungkapnya.
Di sisi lain, Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR) kebagian tugas mengamankan infrastruktur. Sedangkan Kementerian ESDM akan mengerahkan sumber dayanya untuk memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di jalur mudik dalam kemasan 5 liter, 10 liter dan 20 liter.