Abdul Rahman yang juga pemilik salon menambahkan, bahwa saat bupati datang, dia juga sedang berada di salon.
Postingan foto itu sebagai rasa bangga dari pemilik dan karyawan karena sudah dikunjungi bupati. Namun Abdul Rahman menyayangkan adanya oknum yang memanfaatkan foto itu dengan menyebarkannya disertai keterangan yang menurutnya sangat berbeda.
“Tapi kami dari pihak salon, tidak maksud apa-apa. Kami juga secara terbuka minta maaf kepada keluarga bupati, karena memang ini akibat dari keluguan karyawan sehingga menimbulkan berbagai ekspektasi orang,” terang Abdul.
Foto itu, kata Abdul, sudah diklarifikasi ke pihak Polres Mimika dan Polsek Mimika Baru.
Kalaupun nantinya ada pihak lain yang kemudian menyebarkannya dan menulis keterangan yang bernada negatif, maka itu bisa berhadapan dengan hukum. Sebab, dalam postingan yang sudah dihapus pihak salon hanya menuliskan ungkapan rasa bangga.
Salon Erika adalah salah satu salon yang sudah terkenal di Timika. Salon ini berada di Jalan Yos Sudarso, tak jauh dari Bank Papua. Salon berada di depan jalan sehingga sangat mudah ditemukan. Di depan salon terdapat sebuah warung tenda.
Salon ini terdiri dari dua petak yang kemudian dibagi menjadi empat bagian ruangan dengan masing-masing fungsi.
Semua ruangan saling terhubung satu sama lain melewati sebuah pintu yang selalu terbuka. Di sisi kiri, pada bagian depan merupakan ruangan khusus untuk gunting rambut. Kemudian di bagian belakang untuk smoothing dan perawatan rambut lainnya. Dihubungkan dengan sebuah pintu, ruangan itu menjadi akses ke ruangan belakangan sisi kanan.
Ruangan inilah yang menjadi tempat untuk pelayanan creambath. Tidak ada yang istimewa dari ruangan itu. Terdapat enam meja dilengkapi cermin dan kursi seperti salon pada umumnya. Di sana juga ada televisi dan kulkas. Untuk mendinginkan ruangan terdapat dua unit AC dan satu buah kipas angin. Tampak peralatan salon tidak tersusun rapi.
Ruang creambath ini juga terhubung dengan ruang facial, hanya disekat dengan sebuah dinding, tapi tidak penuh. Ruang facial ini yang berbeda, di mana dalam ruangan itu terdapat empat tempat tidur sekaligus. Ruangan itu juga bisa langsung diakses langsung dari depan jalan. Dari dalam ruangan juga suasana di luar ruangan termasuk Jalan Yos Sudarso nampak jelas, karena berdinding kaca hitam.
(sun/fajar)






