PALU EKSPRES, PADANG – Meski tahun ini umat Islam, terutama jemaah Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia sepakat melakukan lebaran bersamaan karena kesamaan perhitungan hisab, namun tidak demikian dengan pengikut jemaah Naqsabandiyah di Padang Sumatera Barat.
Mereka, seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu melaksanakan lebarab lebih awal. Hari ini, mereka akan melaksanakan ibadah salat Ied, usebagai tanda masuknya satu syawal.
Sebelumnya, jemaah tarekat Naqsabandiayah wilayah Kota Padang Sumatera Barat malam tadi telah mengumandangkan taqbir di masjid mereka di Kecamatan Pauh Kota Padang.
“Kami telah menetapkan 1 Syawal 1438 Hijriah berdasarkan hisab Munjid,” ujar Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat Mursyid Syafri Malin Mudo Jumat (23/6).
Kata dia, hisab Munjid telah digunakan secara turun menurun dalam menetapkan awal bulan. Hisab ini diperkenalkan Syekh M Thaib yang diyakininya membawa ajaran ini ke Pauh Kota Padang pada awal abad 20.
Menurutnya, penghitungan huruf awal Hijriah dengan huruf Syawal dalam kalender Munjid itu dijumlahkan. “Dihitung tiga hari sejak Kamis. Jadi jatuhnya Sabtu,” ujarnya.
Rencananya, jemaah tarekat ini akan menggelar salat Ied di Musala Baitul Makmur Kecamatan Pauh Kota Padang. Salat ini akan dipimpin langsung Syafri. “Biasanya diikuti jemaah dari pelbagai daerah, seperti Pesisir Selatan dan Solok,” ujarnya.
(MS/PE)