PALU EKSPRES, JAKARTA – Pengungkapan penyelundupan narkoba asal Tiongkok sebanyak 1 ton benar-benar membuat gerah pejabat negara, tak terkecuali Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Betapa tidak sabu seberat 1 ton itu bakal merusak 5 juta jiwa yang mayoritas negerasi muda.
Menurutnya, pengungkapan 1 ton bukan yang pertama. Sebelumnya aparat kepolisian pernah membongkar impor pil ekstasi yang dilakukan oleh Freddy Budiman. Pada 2009 gembong narkoba asal Surabaya itu diringkus karena memiliki 500 pil ekstasi dan dia hukum mati. Dia juga diketahui mengimpor 1,4 juta butir ekstasi dan masih mengendalikan peredaran narkoba dari penjara.
“Yang (penyelundup) kecil 1 kilo saja dihukum mati, apalagi 1 ton,” ujar Wapres JK saat kunjungan kerja ke Padang, Sumatera Barat, kemarin (15/7).
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan berjalan usai melakukan penggerebekan satu ton Sabu di kemas ke dalam 51 karung.
JK pun memuji pengungkapan 1 ton sabu-sabu yang dilakukan petugas Polda Metro Jaya. Menurut dia, itu adalah prestasi yang layak diapresiasi karena merupakan penangkapan paling besar selama ini.
“Itu prestasi luar biasa. Apalagi, nilainya juga sangat besar, triliunan,” tutur JK. Nilai sabu-sabu seberat 1 ton tersebut diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun.
(jun/sam/c9/owi)