Awas! Kolesterol dan Hipertensi Membuntuti Pasca Idul Adha

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, JAKARTA – Suasana Idul Adha membuat masyarakat ramai-ramai menyantap hewan kurban. Daging kambing yang melimpah terkadang membuat orang lupa diri ketika menyantapnya. Tak jarang, usai Idul Adha berakhir, klinik dan rumah sakit banjir pasien yang mengeluhkan darah tinggi atau kolesterolnya kumat.

Sebetulnya seberapa besar pengaruh daging kambing memicu kolesterol dan hipertensi?

Bacaan Lainnya

Tentu jika seseorang memiliki riwayat dua penyakit itu semestinya ingat batasan untuk menyantap daging kambing.

Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Diah M. Utari menjelaskan, catatan kandungan gizi yang terdiri dari energi, lemak dan protein daging kambing.

Daging kambing memiliki kandungan energi atau kalori 154 kalori per 100 gram bahan. Kandungan protein 16,6 gram per 100 gram bahan. Kandungan lemak 9,2 gram per 100 gram bahan.

Sementara daging sapi memiliki kandungan energi atau kalori 207 kalori per 100 gram bahan. Kandungan protein 17,1 gram per 100 gram bahan. Kandungan lemak 14 gram per 100 gram bahan.

“Lemak daging kambing sebenarnya lebih sedikit di banding daging sapi,” kata Diah kepada JawaPos.com, Kamis (31/8).

Namun yang menjadi masalah, katanya, biasanya orang mengonsumsi sate kambing saat hari raya Idul Adha tak menyadari batasannya karena stok yang melimpah. Setiap orang bisa makan sampai 1 porsi atau 10 tusuk seorang diri.

“Sate 1 porsi yakni 10 tusuk kira-kira beratnya bisa 200-300 gram, tergantung dari potongan dagingnya,” papar Diah.

Sementara kalau makan daging sapi (empal atau rendang, paling hanya 1 potong sekitar 40-50 gram). Sehingga yang menyebabkan kolesterol atau darah tinggi kambuh bukan pada daging kambingnya, tetapi pada semangat menyantap yang berlebih di hari raya.

“Oleh sebab itu, makan sate kambing bisa jadi menyebabkan kolesterol atau darah tinggi tiba-tiba kambuh,” tukasnya.

(ika/JPC)

Pos terkait