Klaim Dirinya Ilmuan Indonesia Pengganti Habibi, Dwi Hartanto Ternyata Pembohong

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, JAKARTA – Nama Mahasiswa doktoral di Technische Universiteit Delft Belanda asal Indonesia, Dwi Hartanto jadi perhatian publik tanah air. Paria yang lulus SI dari Insititut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta, disebut-sebut sebagai Ilmuan Indonesia penerus BJ Habibi. Namun belakangan, klaim tersebut hanyalah bohong.

Dwi Hartanto nekat membohongi publik dengan mengklaim sudah meraih segudang prestasi dibidang kedirgantaraan di Luar Negeri. Salah satunya ialah menang dalam kompetisi riset kategori Space craft and Technology yang diikuti oleh seluruh lembaga antariksa di seluruh dunia.

Bacaan Lainnya

Kabar kebohongan Dwi ini tersebar luas di sosial media. Melalui situs ppidelft Dwi akhirnya meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia yang selama ini termakan dengan kebohongan darinya.

“Sebagaimana kita ketahui, di beberapa waktu terakhir ini telah beredar informasi berkaitan dengan diri saya yang tidak benar, baik melalui media massa maupun media sosial. Khususnya perihal kompetensi dan latar, belakang saya yang terkait dengan bidang teknologi kedirgantaraan {Aerospace Engineering) seperti, teknologi roket, satelit, dan pesawat tempur. Melalui dokumen ini, saya bermaksud memberikan klarifikasi, dan memohon maaf atas informasi-informasi yang tidak benar tersebut.” Kata Dwi memulai klarifikasinya,

“Saya mengakui bahwa kesalahan ini terjadi karena kekhilafan saya dalam memberikan informasi yang tidak benar (tidak akurat, cenderung melebih-lebihkan), serta tidak melakukan koreksi, verifikasi, dan klarifikasi secara segera setelah informasi yang tidak benar tersebut meluas. Ketidakakuratan informasi yang saya sebutkan sebelumnya belakangan ini terkuak selebar-Iebainya, dan menimbulkan kegelisahan di masyarakat Indonesia, khususnya di antara alumni almamater saya, TU Delft (Technische Universiteit Delft).” Lanjutnya.

Dwi juga membeberkan fakta-fakta soal latar belakang akademiknya yang selama ini diklaim sebagai lulusan dari Tokyo Institute of Technology ternyata adalah bohong. Yang benar adalah lulusan SI dari Insititut Sains, dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta, Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Informatika, lulus pada 15 November 2005. “Saya bukan lulusan dari Tokyo Institute of Technology, Jepang, seperti informasi yang banyak beredar.” Katanya.

Pos terkait