PALU EKSPRES, PALU – Even Tour De Central Celebes (TDCC), 6 sampai 8 November 2017 akan diamankan sedikitnya 1.490 personil kepolisian Mapolda Sulteng. Personil itu berasal masing-masing dari Mapolda sebanyak 260, Polres Palu 300 personil, Polres Sigi 200,Polres Donggal 50, Polres Parimo 180, Polres Poso 250 dan Polres Touna 250 personil. Sebagaimana rilis yang dikeluarkan Subbid Penmas Bid Humas Polda Sulteng, disebutkan bahwa Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudi Sufahriadi akan menjadi penanggung jawab sekaligus komando dan pengendali TDCC.
Sedangkan Kombes Pol Edy Chumaedi akan bertindak sebagai kepala pengamanan. Dan posko komando berada di Biro Ops Polda Sulteng. Personil kepolisian akan melaksanakan pengamanan untuk kepentingan pengaturan, penjagaan, patroli termasuk pengawalan.
Kerawanan dalam even TDCC biasanya terjadi saat keramaian massa memuncak di jalan-jalan yang dilalui rombongan peserta. Penonton dikawatirkan mengalami tekanan psikologi ketika berdesakan dengan kondisi cuaca panas. Ini jelasnya sangat rawan menimbulkan gesekan sesama pengunjung dengan pengunjung maupun dengan petugas.
Bahkan bisa jadi gesekan antara panitia maupun petugas keamanan. Situasi demikian bisa memicu adu argumentasi, saling hina/ejek, saling dorong dan kekerasan berupa penganiayaan, perkelahian dan penggurasakan. Apalagi jalur TDCC akan melalui Kabupaten Poso dan Parimo yang merupakan daerah operasi Tinombala tahun 2017.
Karenanya diperlukan pengamanan yang lebih ketat pada saat dan sebelum pelaksanaan TDCC guna menghindari dan mengantisipasi terjadinya aksi terror yang dilakukan oleh kelompok tertentu.
Sementara itu, Pemkot Palu yang menjadi lokasi fhinis even TDCC juga telah menyiapkan sejumlah hal untuk mendukung event tersebut. Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Palu, Ilham menyatakan pihaknya akan membuka sedikitnya posko kesehatan di 13 untuk kepentingan emergency.
“Seluruh posko itu berada di 13 puskemas se Kota Palu. Ditambah satu posko di lokasi kampung kaili,”kata Ilham, Rabu 25 Oktober. Setiap posko akan ditempatkan satu tenaga dokter dan dua perawat. Posko-posko tersebut mulai disiagakan pada 7 November 2018.