Pemuda Zaman Now Perlu Ruang, Perlu Peluang

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Gaya berpolitik yang egaliter, gemar membaur, tidak jaim dan paham situasi kekinian membuat banyak tokoh muda melejit jadi pemimpin. Fenomena ini sedang berlangsung di sejumlah belahan negara di dunia. Sebut misalnya, Sebastian Kurz (31) di Austria, Jacinda Ardern (37) di Selandia Baru dan Leo Varadkar (39) Republik Irlandia serta yang tak kalah heboh adalah terpilihnya Emmanuel Macron (39) sebagai Presiden Perancis. Di Kota Palu, para tokoh muda yang memegang posisi kunci partai politik bahkan sudah berlangsung lama.

****
Memeringati 89 tahun Sumpah Pemuda, Palu Ekspres menurunkan tulisan sosok pemuda di Kota Palu yang menjadi ketua partai. Kini ketiganya bahkan sedang menoreh sejarah, sebagai sosok yang sedang menentukan arah Kota Palu kedepan.

Bacaan Lainnya

Mereka adalah, Erman Lakuana (40) Ketua Golkar, Ivan Nouk (37) Ketua PAN dan Ikbal Khan (40) Ketua Demokrat Kota Palu. Dengan posisi yang disandangnya, pada hakikatnya, roda pemerintahan di Kota Palu sedang dalam kontrol para anak muda ini.

Dengan posisinya pula mereka bisa menyetel ”anak buahnya” yang tergabung di fraksi di DPRD Kota Palu untuk memberi peringatan kepada pemerintah jika kebijakan eksekutif dianggap offside atau tidak pro rakyat. Artinya, para tokoh luar biasa ini telah ikut menentukan hitam putihnya perjalanan pemerintahan saat ini.

Erman Lakuana misalnya, setiap saat selalu memastikan anggota Fraksi Golkar di DPRD Kota Palu harus berjalan sesuai dengan visi partai. Visi Golkar adalah visi kebangsaan yakni memastikan setiap langkah yang diambil harus berbanding lurus dengan visi Golkar. Ini tidak terlepas dari jargon beringin Suara Golkar adalah Suara Rakyat.

Jika ada kebijakan pemerintah yang tidak sejalan dengan kepentingan rakyat, sudah pasti Golkar akan memperingati melalui sayap politik di parlemen dalam hal ini Fraksi Partai Golkar.
Dalam konteks kepemimpinan pemuda, menurut Erman ia tidak setuju jika terminologi kepemimpinan pemuda dengan menggunakan pendekatan usia biologis. Usia dalam bilangan angka kata dia, tidak sepenuhnya cocok jika dikorelasikan dengan kepemimpinan yang didalamnya terdapat integritas, kecakapan dan visi.

Erman menguraikan, tidak selamanya seseorang dengan usia tertentu mampu memenuhi unsur unsur kepemimpinan. ”Olehnya menurut saya, bicara kepemimpinan jangan dibenturkan dengan usia. Bisa saja mereka yang mudah dari sisi biologis mampu tampil menjadi pemimpin yang baik.

Pos terkait