KERING: Akibat musim kemarau yang berkepanjagan, debit air Sungai Palu berkurang. Terlihat dari atas Jambatan IV, Sungai Palu mengering.
PALU,PE-Stasiun Metereologi Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara Mutiara Sis Al Djufri memprediksi musim hujan di Kota Palu terjadi akhir bulan November nanti.
Padahal seharusnya, musim hujan sudah melanda Kota Palu pada awal bulan September kemarin. Hal itu terjadi karena suhu permukaan daratan di Australia yang menghasilkan massa udara kering dan terbawa oleh hembusan angin ke wilayah Sulawesi belum habis seluruhnya.
Sehingga Kota Palu dilanda musim hujan paling lambat 21 November nanti. “Suhu permukaan daratan di Australia masih tinggi, makanya Kota Palu sampai sekarang masih kering. Perkiraannya tanggal 21 November Kota Palu basah,”jelas Forecaster Stasiun Metereologi BMKG Bandar Udara Mutiara Sis Al Djufri, Affan Nugraha baru-baru ini.
Sebenarnya bukan hanya itu saja yang menyebabkan musim hujan di Kota Palu terlambat datangnya. El Nino yang berkepanjangan dan adanya cyclon di sekitar perairan Filipina juga menjadi sebab musim kemarau di Kota Palu dan sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah masih beberapa hari lagi.
Namun El Nino dan cyclon tersebut baru-baru ini sudah hilang sehingga tinggal massa udara kering akibat tingginya suhu permukaan di Australia lah yang mengakibatkan Kota Palu masih kering.
Pantauan Palu Ekspres, sejumlah tempat di Kota Palu terkena dampak musim kemarau. Jembatan I, II, III dan IV yang di bawahnya terbentang Sungai Palu tampak mengering. Sapi-sapi yang digembalakan peternak bisa kita jumpai dengan lahapnya menyantap rerumputan yang tumbuh diatas dasar Sungai Palu yang mengering dan balum dilalui oleh air.(ndy)