Gegara Arab Saudi, Yaman Dilanda Kelaparan Parah

  • Whatsapp

Kemarin, penderitaan warga Yaman bertambah setelah pemberontak Houthi yang menguasai ibu kota memerintahkan penutupan SPBU. Gara-garanya, para pemilik SPBU di Sanaa tidak mau melakukan penyesuaian harga. Sejak Saudi dan koalisinya menggempur Yaman pada Maret 2015, harga bahan bakar melonjak sampai 50 persen dari harga sebelumnya.

Terkait tudingan Amerika Serikat (AS) dan Saudi bahwa rudal balistik yang ditembakkan ke arah bandara pada akhir pekan lalu dikirim dari Iran, Houthi mengklarifikasinya kemarin. Muhammad Abdul Salam, jubir pemberontak Houthi di Sanaa, menegaskan bahwa rudal balistik itu dibuat sendiri oleh para pemberontak. ”Serangan rudal itu kami lancarkan sebagai jawaban terhadap agresi Saudi,” tandasnya.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, Saudi melanjutkan aksi bersih-bersih koruptor. Kemarin, Raja Salman memilih dan mempromosikan hakim-hakim baru untuk mendukung razia antikorupsi tersebut. Jumlah totalnya 56 orang. ”Sebanyak 26 hakim dipromosikan untuk naik jabatan. Sedangkan 30 lainnya ditunjuk untuk mendukung razia antikorupsi pemerintah,” terang SPA mengutip keterangan seorang pejabat pemerintah.

Pembekuan rekening milik para tersangka koruptor juga berlanjut. Kemarin, Riyadh membekukan aset Pangeran Muhammad bin Nayef. Pangeran yang pernah ditunjuk sebagai putra mahkota tersebut menjadi pejabat top sekaligus keluarga kerajaan paling anyar yang terjerat korupsi. Sebelumnya, ada nama Pangeran Alwaleed bin Talal yang juga masuk daftar target razia antikorupsi.

(AP/Reuters/aljazeera/BBC/hep/c21/any)

Pos terkait