Oknum TNI Ngamuk dan Aniaya Warga, Penyebabnya…

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, BIDUKBIDUK – Tindakan tak pantas dilakukan oknum anggota TNI berinisial Sf dari Koramil 0902-11/Bidukbiduk. Gara-gara utang Rp 1 juta, Sf diduga tega menganiaya warga sipil berinisial Slm, di salah satu warung kopi Kampung Tanjung Perepat, sekira pukul 20.00 Wita, Jumat (8/12) lalu.

Aksi kekerasan itu diutarakan Un warga Kampung Bidukbiduk, yang merupakan keluarga Slm dan berada di tempat kejadian, karena tak terima atas tindakan aparat yang seharusnya mengayomi masyarakat, malah bertindak kasar.

Bacaan Lainnya

Kepada Berau Post, Un mengungkapkan, tindakan kekerasan itu dipicu masalah utang piutang satu unit mesin pemotong kayu (chain saw) yang dibeli Slm dari Sf, namun belum terbayar lunas.

“Slm membeli chain saw milik Sf Rp 3,5 juta, tapi baru terbayar Rp 2.5 juta. Jadi masih ada Rp 1 juta. Slm belum bayar karena belum memiliki uang,”katanya kepada Berau Post, Sabtu (9/12) kemarin.

Lanjut Un, oknum anggota TNI tersebut mendatangi Slm di salah satu warung kopi di Tanjung Perepat Kecamatan Bidukbiduk, dan sempat berkata kasar dan langsung melayangkan pukulan tepat di kepala Slm sebanyak dua kali.

Tak hanya memukul, oknum anggota TNI itu juga mengancam Slm dengan senjata tajam sejenis arit tepat di leher.”Saya gak tahu dia bilang apa. Karena posisi saya saat itu ketakutan,” terangnya.

”Setelah mengancam, Sf lantas keluar dan mengempiskan ban mobil milik Slm,”tambahnya.

Sabtu (9/12) pagi, sekira pukul 08.00-09.00 Wita, ada beberapa orang yang datang mengambil mobil Slm.”Tidak tau apakah rekannya (Sf) atau bukan. Tapi orang itu mengucapkan makanya jangan berutang, lalu pergi,” bebernya.

Ini bukan tindakan kekerasan pertama dilakukan Sf kepada Slm. Sebelumnya, sekira dua atau tiga minggu yang lalu juga pernah melakukan pemukulan di tempat yang berbeda.”Kalau tidak salah waktu itu di Kampung Pantai Harapan. Soalnya saat itu ada turnamen olahraga yang digelar di sana,”cetusnya.

Dirinya mengaku tidak terima atas tindakan aparat TNI tersebut.”Saya tidak terima. Apalagi Slm saat itu dalam keadaan sakit. Namun, malah mendapatkan tindakan seperti itu. Emang benar Slm salah karena tidak membayar utang. Tapi bukan begitu caranya,”ucapnya.

Pos terkait