“Kita wujudkan dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur dan mendukung kemandirian energy. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mewujudkan pengelolaan sumberdaya agribisnis dan maritime yang optimal dan berkelanjutan,”pungkasnya.
Kepala Perwakilan BI Sulteng, Miyono menjelaskan, momentum pemulihan ekonomi global dan domestic juga diikuti perkembangan ekonomi Sulteng.
Secara sektoral, laju perekonomian Sulteng sangan dipengaruhi pertumbuhan lima sector utama yakni sector pertanian, pertambangan, industry pengolahan, perdagangan dan konstruksi.
Pihaknya kata Miyono memperkirakan kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2017 masih kondusif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2018 akan berada pada rentang 5,1-5,5% dan inflasi akan berada dalam kisaran 3,5%±1% (yoy).
“Deficit transaksi diperkirakan sedikit meningkat, namun tetap di bawah 3% dari PDB,” jelas Miyono.
Pertemuan Tahunan BI tahun 2017 menghadirkan dua pembicara yaitu Kepala Bappeda Sulteng Patta Tope, dan Rektor Paramadina University, Firmanzah. Diskusi pertemuan tahunan dimoderatori Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesra, Bunga Elim Somba.
(*/mdi)